๐๐„๐Œ๐๐€๐‡๐€๐’๐€๐ ๐€๐๐ˆ๐ƒ๐€๐‡ Kitab jawahirul kalamiyyah karya Syeikh Thohir bin Sholeh Al-Jaziri rahimahullah* 

 
TANWIRUL QULUB
Published from Blogger Prime Android App

๐๐„๐Œ๐๐€๐‡๐€๐’๐€๐ ๐€๐๐ˆ๐ƒ๐€๐‡
...
 Ahmad Fahmi Mubarok

 Kitab jawahirul kalamiyyah karya Syeikh Thohir bin Sholeh Al-Jaziri rahimahullah

↪️ Lanjutan...

CARA MEYAKINI SIFAT MUKHOLAFATU LILHAWAADITSNYA ALLAH

ุณ : ูƒูŠู ุงู„ุฅุนุชู‚ุงุฏ ุจู…ุฎุงู„ูุชู‡ ุชุนุงู„ู‰ ู„ู„ุญูˆุงุฏุซ، ุฃูŠ ุงู„ู…ุฎู„ูˆู‚ุงุช؟

“Tanya : Bagaimana cara meyakini bahwa Allah itu mukholafatu lil hawaadits (yakni berbeda dengan makhluknya)?”

ุฌ : ู‡ูˆ ุฃู† ู†ุนุชู‚ุฏ ุฃู† ุงู„ู„ู‡ ู„ุง ูŠุดุงุจู‡ู‡ ุดูŠุก، ู„ุง ููŠ ุฐุงุชู‡ ูˆู„ุง ูู‰ ุตูุงุชู‡ ูˆู„ุง ูู‰ ุฃูุนุงู„ู‡

“Jawab : Hendaklah meyakini bahwa Allah itu tidak menyerupai sesuatu pun entah itu dzatnya, sifatnya maupun perbuatannya”

ุณ : ูƒูŠู ุงู„ุฅุนุชู‚ุงุฏ ุจู…ุฎุงู„ูุฉ ุฐุงุชู‡ ุณุจุญุงู†ู‡ ู„ู„ุญูˆุงุฏุซ

“Tanya : Bagaimana cara meyakini bahwa dzat Allah itu berbeda dengan segala hal yang baru (yakni makhluknya)?”

ุฌ : ู‡ูˆ ุฃู† ู†ุนุชู‚ุฏ ุฃู† ุฐุงุช ุงู„ู„ู‡ ุณุจุญุงู†ู‡ ูˆุชุนุงู„ู‰ ู„ุง ุชุดุงุจู‡ ุดูŠุฆุง ู…ู† ุงู„ู…ุฎู„ูˆู‚ุงุช ุจูˆุฌู‡ ู…ู† ุงู„ูˆุฌูˆู‡، ูƒู„ ู…ุง ุชุฑุงู‡ ุฃูˆ ูŠุฎุทุฑ ุจุจุงู„ูƒ ูุงู„ู„ู‡ ู„ูŠุณ ูƒุฐู„ูƒ ู„ูŠุณ ูƒู…ุซู„ู‡ ุดูŠุก

“Jawab : Hendaklah meyakini bahwa dzat Allah itu tidak sama dengan makhluk ciptaannya, (entah itu) berupa wajah (dan) semisalnya. Dan segala hal yang kita lihat ataupun kita bayangkan dalam hati, maka Allah tidaklah seperti bayangan tersebut. Laitsa kamitslihi syaiun (tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Allah)”

ุณ: ูƒูŠู ุงู„ุงุนุชู‚ุงุฏ ุจุฃู† ุตูุงุชู‡ ุณุจุญุงู†ู‡ ูˆุชุนุงู„ู‰ ู…ุฎุงู„ูุฉ ู„ุตูุงุช ุงู„ุญูˆุงุฏุซ؟

“Tanya : Bagaimana cara meyakini bahwa sifat Allah itu berbeda dengan sifat segala hal yang baru (yakni makhluknya)?”

ุฌ : ู‡ูˆ ุฃู† ู†ุนุชู‚ุฏ ุฃู† ุนู„ู… ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ู„ุง ูŠุดุงุจู‡ ุนู„ู…ู†ุง ูˆุฃู† ู‚ุฏุฑุชู‡ ู„ุง ุชุดุงุจู‡ ู‚ุฏุฑุชู†ุง ูˆุฃู† ุฅุฑุงุฏุชู‡ ู„ุง ุชุดุงุจุฉ ุฅุฑุงุฏุชู†ุง ูˆุฃู† ุญูŠุงุชู‡ ู„ุง ุชุดุงุจู‡ ุญูŠุงุชู†ุง ูˆุงู† ุณู…ุนู‡ ู„ุง ูŠุดุงุจู‡ ุณู…ุนู†ุง ูˆุฃู† ุจุตุฑู‡ ู„ุง ูŠุดุงุจู‡ ุจุตุฑู†ุง ูˆุฃู† ูƒู„ุงู…ู‡ ู„ุง ูŠุดุงุจู‡ ูƒู„ุงู…ู†ุง

“Jawab : Hendaklah meyakini bahwa 'ilmu (atau pengetahuan) kita itu tidak sama dengan 'ilmu (atau pengetahuannya) Allah, qudrot (atau kekuasaan) kita tidak sama dengan qudrot (kekuasaannya) Allah, irodat (atau kehendak) kita tidak sama dengan irodat (kehendaknya) Allah, hayyan (atau sifat hidup) kita tidak sama dengan hayyan (sifat hidupnya) Allah, sifat sama' (atau sifat mendengar) kita tidak sama dengan sifat sama' (mendengarnya) Allah, sifat bashor (atau sifat melihat) kita tidak sama dengan sifat bashor (penglihatannya) Allah, dan sifat kalam (atau sifat berbicara) kita tidak sama dengan sifat kalam (berbicaranya) Allah”

ุณ : ูƒูŠู ุงู„ุฅุนุชู‚ุงุฏ ุจุฃู† ุฃูุนุงู„ู‡ ุณุจุญุงู†ู‡ ูˆุชุนุงู„ู‰ ู…ุฎุงู„ูุฉ ู„ุฃูุนุงู„ ุงู„ุญูˆุงุฏุซ؟

“Tanya : Bagaimana cara meyakini bahwa perbuatan Allah itu berbeda dengan perbuatan segala hal yang baru (yakni makhluknya)?”

ุฌ : ู‡ูˆ ุฃู† ู†ุนุชู‚ุฏ ุฃู† ุฃูุนุงู„ ุงู„ู…ูˆู„ู‰ ุณุจุญุงู†ู‡ ูˆุชุนุงู„ู‰ ู„ุง ุชุดุงุจู‡ ุฃูุนุงู„ ุดูŠุก ู…ู† ุงู„ู…ูˆุฌูˆุฏุงุช، ู„ุฃู† ุงู„ู…ูˆู„ู‰ ุณุจุญุงู†ู‡ ูˆุชุนุงู„ู‰ ูŠูุนู„ ุงู„ุฃุดูŠุงุก ุจู„ุง ูˆุงุณุทุฉ ูˆู„ุง ุขู„ู‡ ุฅู†ู…ุง ุฃู…ุฑُู‡ ุฅุฐุง ุฃุฑุงุฏ ุดูŠุฆุง ุฃู† ูŠู‚ูˆู„ ู„ู‡ ูƒู† ููŠูƒูˆู†، ูˆุฃู†ู‡ ู„ุง ูŠูุนู„ ุดูŠุฆุง ู„ุงุญุชูŠุงุฌู‡ ุฅู„ูŠู‡ ูˆุฃู†ู‡ ู„ุง ูŠูุนู„ ุดูŠุฆุง ุนุจุซุง ุฃูŠ ุจุบูŠุฑ ูุงุฆุฏุฉ ู„ุฃู†ู‡ ุณุจุญุงู†ู‡ ูˆุชุนุงู„ู‰ ุญูƒูŠู…


“Jawab : Hendaklah meyakini bahwa perbuatan Allah itu tidak sama dengan perbuatan makhlukya, karena Allah dalam berbuat sesuatu tidak membutuhkan perantara. Firman Allah dalam surah Yasin Ayat 82 : Sesungguhnya perintahnya apabila dia menghendaki sesuatu, cukuplah dengan berkata : Jadilah, maka terjadilah ia. Dan hendaklah meyakini bahwa ketika Allah menciptakan sesuatu, hal itu bukan karena Allah butuh kepada sesuatu tersebut. Juga hendaklah meyakini bahwa Allah tidak menciptakan sesuatu dengan sia-sia (atau tanpa guna), karena Allah bersifat maha bijaksana”

CARA MEYAKINI SIFAT QIYAMUHU BINAFSIHINYA ALLAH

ุณ : ูƒูŠู ุงู„ุฅุนุชู‚ุงุฏ ุจู‚ูŠุงู…ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ุจู†ูุณู‡


“Tanya :  Bagaimana cara meyakini sifat qiyamuhu binafsihi Allah (atau kemandirian Allah)?”

ุฌ : ู‡ูˆ ุฃู† ู†ุนุชู‚ุฏ ุฃู† ุงู„ู„ู‡ ุณุจุญุงู†ู‡ ูˆุชุนุงู„ู‰ ู„ุง ูŠุฌุชุงุฌ ุฅู„ู‰ ุดูŠุก ู…ู† ุงู„ุฃุดูŠุงุก، ูู„ุง ูŠุญุชุงุฌ ุฅู„ู‰ ู…ูƒุงู† ูˆู„ุง ุฅู„ู‰ ู…ุญู„ ูˆู„ุง ุฅู„ู‰ ุดูŠุก ู…ู† ุงู„ู…ุฎู„ูˆู‚ุงุช ุฃุตู„ุง، ูู‡ูˆ ุงู„ุบู†ูŠ ุนู† ูƒู„ ุดูŠุก ูˆฺฉู„ ุดู‰ุก ู…ุญุชุงุฌ ุฅู„ูŠู‡ ุณุจุญุงู†ู‡ ูˆุชุนุงู„ู‰


“Jawab : Hendaklah meyakini bahwa Allah itu tidak membutuhkan sesuatu apapun, Allah tidak butuh tempat dan tidak membutuhkan makhluknya sama sekali. Allah maha kaya dan tidak membutuhkan apapun, bahkan segala sesuatulah yang butuh kepada Allah”

๐Ÿ“• (Jawahirul Kalamiyyah : 4-6)


๐Ÿ”„ Bersambung...

ูˆุงู„ู„ู‡ ุณุจุญุงู†ู‡ ูˆุชุนุงู„ู‰ ุงุนู„ู… ุจุงู„ุตูˆุงุจ

Penerbit
Hajjah D.Zulaeha

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM MENIKAH KARENA KETIADAAN WALI

Niat Wudhu Istibahah Bagi Yang Tidak Daimul Hadast

 Hukum Dzihar Menyerupai Istri Dan Keponakan