Hukum Cacatnya Hewan Qurban  Diketahui Saat Disembelih



Hukum Cacatnya Hewan Qurban  Diketahui Saat Disembelih
Published from Blogger Prime Android App

Sail: Rohman

Assalamu'alaikum 

Deskripsi Masalah

Pada suatu hari tepatnya bulan dzul hijjah Abdul membeli hewan kurban yang mana pada saat dibeli kondisinya baik. Namun ketika hewan qurban di sembelih ternyata hewan tersebut cedera atau pincang. Dan pincangnya tersebut ada kemungkinan terjadi pada :
A. Saat diantar dari penjual ke panitia yang diberi amanat.
B. Saat berada dalam pemeliharaan panitia.
C. Saat tepat akan disembelih karena keteledoran panitia.

Pertanyaan :

1. Apakah status hewan tersebut tetap sah sebagai hewan kurban?
2. Apakah cedera tersebut kembali jadi tanggung jawab pihak yang berkurban ?
3. Apabila panitia/pemilik hewan kurban tidak mengetahui terjadinya cedera, apakah orang lain yang mengetahui terjadinya cedera itu wajib memberitahukannya kepada panitia / pemilik kurban ?

Jawaban:

Wa'alaikumusalam warohmatullohi 

1 Tidak Sah 

Karena Hewan Tersebut tidak mencukupi untuk di jadikan Qurban

2.Ya menjadi tanggung jawab pengqurban karena sifat kepemilikannya belum berpindah kepada orang lain,sebelum daging qurban di bagikan

3.Wajib memberitahukan jika ada kesempatan nya, jika tidak dan hewan sudah terlanjur di sembelih ya ikut qaul yang membolehkan saja.

 Refernsi 
 
[محمد بن قاسم الغزي، فتح القريب المجيب في شرح ألفاظ التقريب = القول المختار في شرح غاية الاختصار، صفحة ٣١٢]

(وأربع)، وفي بعض النسخ «وأربعة» (لا تجزئ في الضحايا): أحدها (العوراء البَيِّنُ) أي الظاهر (عورُها) وإن بقيت الحدقة في الأصح. *(و) الثاني (العرجاء البين عرجها) ولو كان حصول العرج لها عند اضجاعها لتضحية بسبب اضطرابها.* (و) الثالث (المريضة البين مرضها). ولا يضر يسير هذا الأمور. (و) الرابع (العجفاء) وهي (التي ذهب مخها) أي ذهب دماغها (من الهزال) الحاصل لها.

Ada empat penyebab hewan tidak cukup (tidak sah) untuk dijadikan hewan qurban 
1. Hewan yang secara jelas mengalami kebutaan meskipun biji mata nya masih ada, menurut qoul Ashoh. 
2. Hewan yang jelas-jelas pincang meskipun kepincangan tersebut baru terjadi saat merebahkan hewan untuk disembelih akibat hewan tersebut meronta. 
3. Hewan benar-benar dalam keadaan sakit, namun tidak mengapa ( tetap sah dijadikan qurban) apabila sakit nya hanya sedikit . 
4. Hewan terlalu kurus yaitu hewan tersebut mengalami kekurangan sum-sum sebab kekurusan yang dialami nya. 


كفاية الاخيار . ص - ٥٢٩

وَلَو أضجعها ليضحي بهَا وَهِي سليمَة فاضطربت وانكسرت رجلهَا أَو عرجت تَحت السكين لم تجز على الْأَصَح لِأَنَّهَا عرجاء عِنْد الذّبْح فَأشبه مَا لَو انْكَسَرت رجل شَاة فبادر إِلَى التَّضْحِيَة بهَا فَإِنَّهَا لَا تُجزئ.

Apabila seseorang merebahkan hewan qurban untuk disembelih dan kondisi hewan tersebut masih selamat ( tidak cacat), namun kemudian hewan tersebut meronta dan kaki nya patah, atau  patah kaki tersebut terjadi saat diletakkan nya pisau (dileher nya) , maka hewan ini tidak sah menjadi hewan qurban ( dalam arti menjadi hewan sembelihan sedekah biasa) , menurut Qoul Ashoh, karena hewan tersebut dalam kondisi pincang ketika disembelih maka hal ini mirip kasus seekor kambing mengalami patah kaki kemudian kambing itu segera disembelih sebagai hewan qurban, maka hewan tersebut tidak sah dijadikan hewan qurban. ( sehingga hanya menjadi sembelihan halal biasa, bukan sebagai Qurban).
________________

 ٢.[الأنصاري، زكريا، الغرر البهية في شرح البهجة الوردية، ١٦٥.١٦٤/٥]

(قوله: لا يزول ملكه إلخ) ومع ذلك لا يصح بيعه وإبداله. اهـ. أنوار *لكن لو أتلفه أجنبي أخذ الناذر قيمته لنفسه؛ لأنه لم يزل ملكه* ومستحق العتق العبد وقد هلك وهذا إذا نذر عتق العبد المعين أما إذا نذر عتق عبد، ثم عين عبدا عما في ذمته فالظاهر أنه يجزئ عتق غيره مع وجوده كما لو عينه عن كفارة يمين فقد نص في التحفة على أنه يجزئ عتق غيره مع وجوده؛ لأنه لا يزول الملك عنه بالتعيين فراجعه *(قوله: بأن الملك فيه لا ينتقل) ؛ لأنه لا يمكن أن يملك نفسه ويفرق أيضا بأنا لو قلنا بزوال ملكه بنفس الالتزام يستحيل إتيانه بما التزمه وهو الإعتاق لسبق العتق بخلاف مقصود الأضحية وهو الذبح فإنه باق وإن قلنا بزوال الملك*. اهـ.رشيدي

الموسوعة الفقهية الكويتية

وَإِذَا طَرَأَ الْعَيْبُ بِاعْتِدَائِهِ أَوْ تَفْرِيطِهِ أَوْ تَأَخُّرِهِ عَنِ الذَّبْحِ فِي أَوَّل الْوَقْتِ بِلاَ عُذْرٍ لَزِمَهُ ذَبْحُهَا فِي الْوَقْتِ وَالتَّصَدُّقِ بِهَا، وَلَزِمَهُ أَيْضًا أَنْ يُضَحِّيَ بِأُخْرَى لِتَبْرَأَ ذِمَّتَهُ.

Iya karena hewan itu sesuai qaul asoh sdh di bilang cacat sehingga tdk mencukupi syarat qurban.
Terlebih qurban wajib,baik sebab nadzar atau ta'yin 
Maka dari itu sehubungan dengan kepemilikannya masih tetap  atau blm berpindah maka jika saat mau di sembelih ada kecacatan yg timbul sebab keteledoran atau apa itu masih mnjdi tanggung jawab si pengqurban.

Wa llahu'alam Bhis Showab
_________________



Wa llahu'alam Bhis Showab


Mujawwib Dan Mushohheh:

 
✅ الأستاذ عبد الله سهل زهدي,الباموتاني
✅Ustadz  Hosiyanto S.Pd.I
✅ Syekh  Iman Abdullah al rasyid
✅ Kyai Suhaemi Qusyairi
✅Ustadzah Ai Maslaili Siti Aisyah
✅Ustadz Abdul Muchtar Hakim S.H
✅ Ummi Hajjah Dinda Dzulaeha
✅ Ustadz Muhibbin Fillah
✅Yai Abuya Wail
✅ Ustadzah Izzatun Nisa
✅ Ustadz Aby Hadi
✅ Ustadz  Abu Siman


    Dan Tim Admin Yang Lainnya.


Perumus Redaksi Dan Koordinator

✅ Ustadz Muhibbin Fillah
✅ Ummi Dinda zulaeha S.H

✅ Ustadz Syaipudin

Peterjemaah
✅ Kang Ustadz Ahmad Robit Subhan
✅ Ummi Dinda zulaeha 

Deskripsi Masalah

✅ Ustadz Syaipudin

Keamanan Grup:

✅TQK Fauzi Maulana Dan Ustadzah Nurrul Jannah

Published from Blogger Prime Android App

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM MENIKAH KARENA KETIADAAN WALI

Niat Wudhu Istibahah Bagi Yang Tidak Daimul Hadast

 Hukum Dzihar Menyerupai Istri Dan Keponakan