TANYA JAWAB FIQIH DAN AQIDAH
Hal hal Yang Bisa Di lakukan Oleh Wanita Istihadhoh
Assalamualaikum
Deskripsi Masalah
Muna adalah seorang perempuan yang mana pada saat bulan ramadhan dia sedang istihadoh, dan seperti biasanya melakukan sholat dan puasa walaupun sedang istihadoh. Karena Muna pernah mendengar bahwa kata salah satu ustadzah jika orang yang sedang istihadhoh tidak perlu di qodho shalat dan puasanya dengan beberapa syarat. Adapun yang harus di qodho itu istihadhoh mutahayyiroh.
Pertanyaan:
1. Apakah benar Muna tidak harus mengqodho puasa nya di bulan selain ramadhan ?
2. Bolehkah saat istihadoh mengajar anak-anak ngaji ?
3. Apa yang dimaksud istihadhoh mutahayyiroh ?
*Jawaban:*
1. Benar, karena shalat dan puasa nya wanita yang istihadoh itu sah. Namun sebelum wudhu bagi wanita yang istihadloh harus membersihkan darahnya dengan membasuh farjinya dan menyumpal farjinya kemudian berwudhu setiap kali akan melakukan shalat wajib.
2. Istiahdoh hukum nya hadas kecil bukan hadas besar. Jadi mengajar anak anak ngaji juga boleh , semisal mengajar baca Al-Qur'an, karena tak ada keharaman baca Alquran bagi seseorang yg berhadas kecil
١الإبانة والإفاضة ص ٦٠ - ٦١
١ - حُكْمُ الْمُسْتَحاضةِ
حيثُ حَكَمْنَا بِأَنَّ الدَّمَ اسْتِحاضةٌ أَو دَمُ فَسَادٍ فَإِنَّه حَدَثُ دائِمٌ يَنْقُضُ الوُضُوءَ، ولا يَمْنَعُ الصَّوْمَ والصَّلاةَ، فَالْمُسْتَحاضة تَغْسِلُ الدَّمَ، وتَرْبِطُ على موضعه، وتَتَوَضَّأُ لِكُلِّ فَرْضِ، وتُصَلِّي.
Hukum istihadloh
Ketika kita menghukumi bahwa darah tersebut adalah darah istihadloh atau darah rusak. Maka dianggap hadas yang menetap yang bisa membatalkan wudlu. Dan tidak mencegah keabsahan puasa dan sholat.(Puasa dan sholatnya orang yang istihadloh sah dan tidak usah diqodlo)
Wanita yang istihadloh harus membasuh darah dan menyumpal farjinya. Kemudian berwudlu setiap akan melakukan sholat wajib.
٢ - ما يَلْزَمُ المُسْتَحاضةَ فِعْلُهُ إِذا أَرَادَتِ الصَّلاةَ (1)
أولا : أن تَغْسِلَ المُسْتَحاضةُ فَرْجَها قبلَ الوُضُوءِ.
ثانيًا : أن تَحْشُوَ فَرْجَها وُجُوبًا بنحو قُطْنٍ، وذلك دَفْعًا لِلنَّجَسِ
أو تخفيفا له، وإِنما يَجِبُ ذلك بالشروط الآتية :
1 - أن لا تَتَأَذَّى به تَأَذَّيًا لا يُحْتَمَلُ عادَةً.
3. Wanita mutahayyiroh itu harus tetap melakukan puasa ramadlan, karena ada kemungkinan sucinya dia, kemudian puasa lagi sebulan penuh (yaitu 30 hari). dan hasil puasanya setiap bulan adalah 14 hari. jadi, penjumlahan puasa 2 bulan adalah 28 hari, maka masih kurang 2 hari. Makanya adanya puasa yang sah hanya 14 hari setiap bulannya, karena perempuan mutahayyiroh mungkin haid 15 hari.
Jadi, seandainya sehari semalam mengeluarkan darah dan sehari semalam berhenti, begitu terjadi berulang-ulang sampai 15 hari, maka harinya berhenti ada 7 hari dan harinya keluar darah ada 8 hari. Jumlah setiap sebulan harinya berhenti adalah 14 hari dan harinya keluar adalah 16 hari.
Dan ketika puasanya perempuan mutahayyiroh kurang 2 hari, maka cara mengqodlo’nya adalah dia puasa 3 hari di dalam permulaan 18 hari dan 3 hari lagi diakhir 18 hari supaya bisa hasil mengqodlo’ puasa 2 hari. Karena haid ketika datangnya ditanggal 1, maka berhentinya pasti hari tanggal 16. Jadi, yang hasil sah puasanya adalah hari tanggal 17 dan 18.
Refetensi:
[النووي، المجموع شرح المهذب، ٤٣٣/٢]
وإن كانت ناسية للعادة غير مميزة لم يخل أما أن تكون ناسية للوقت والعدة أو ناسية للوقت ذاكرة للعدة أو ناسية للعدة ذاكرة للوقت فان كانت ناسية للوقت والعدة هي المتحيرة ففيها قولان أحدهما أنها كالمبتدأة التي لا تمييز لها نص عليه في العدد فيكون حيضها من أول كل هلال يوما وليلة في أحد القولين وستا أو سبعا في الآخر فإن عرفت متى رأت الدم جعلنا ابتداء شهرها من ذلك الوقت وعددنا لها ثلاثين يوما وحيضناها لانه ليس بعض الايام بان يجعل حيضها بأولى من بعض فسقط حكم الجميع وصارت كمن لا عادة لها والثاني وهو المشهور والمنصوص في الحيض أنه لا حيض لها ولا طهر بيقين فتصلي وتغتسل لكل صلاة لجواز أن يكون ذلك وقت انقطاع الحيض ولا يطأها
الزوج وتصوم مع الناس شهر رمضان.
النووي، المجموع شرح المهذب ٤٣٤/٢]
واتفق أصحابنا المتقدمون والمتأخرون على أن ناسية الوقت والعدد تسمى متحيرة قال الدارمي والقاضي حسين وغيرهما وتسمى أيضا محيرة بكسر الياء لأنها تحير الفقيه في أمرها ولا يطلق اسم المتحيرة إلا على من نسيت عادتها قدرا ووقتا ولا تمييز لها وأما من نسيت عددا لا وقتا وعكسها فلا يسمها الأصحاب متحيرة وسماها الغزالي متحيرة والأول هو المعروف ثم إن النسيان قد يحصل بغفلة أو إهمال أو علة متطاولة لمرض ونحوه أو لجنون وغير ذلك وإنما تكون الناسية متحيرة إذا لم تكن مميزة فإن كانت مميزة فقد سبق قريبا أن المذهب أنها ترد إلى التمييز *واعلم أن حكم المتحيرة لا يختص بالناسية بل المبتدأة إذا لم تعرف وقت ابتداء دمها كانت متحيرة وجرى عليها أحكامها وقد ذكرنا هذا في فصل المبتدأة والله أعلم*
Catatan
Pengertian istihadhoh
Mutahayyirah adalah wanita yang sudah pernah mengalami haidh dan suci darinya, kemudian mengalami pendarahan kembali. Hanya saja, ia lupa pada kebiasaan (adat) haidhnya, baik dari segi waktu atau pun kadaranya, atau karena lupa pada permulaan keluarnya darah. Ia juga tidak bisa membedakan warna darahnya. Sedangkan penyebab seorang wanita bisa dikatakan mutahayyirah (bingung) adalah karena lupa, sembrono, atau alasan lainnya, seperti sakit, gila, dan alasan-alasan yang lain.
Dalam hal ini, wajib bagi wanita yang sedang dalam keadaan mutahayyirah untuk berhati-hati (ihtiyath). Sebab, darah yang keluar saat itu tidak bisa dipastikan haidh, tidak pula bisa dipastikan istihadhah
Demikian Wa llahu 'alam Bhis showab
Mujawwib Dan Mushohheh:
✅ الأستاذ عبد الله سهل زهدي,الباموتاني
✅Ustadz Hosiyanto S.Pd.I
✅ Syekh Iman Abdullah al rasyid
✅Ustadzah Ai Maslaili Siti Aisyah
✅Ustadz Abdul Muchtar Hakim S.H
✅ Ummi Hajjah Dinda Dzulaeha
✅ Ustadz Muhibbin Fillah
✅Yai Abuya Wail
✅ Ustadz Tinta Emas
✅ Ustadz Aby Hadi
✅ Ustadz Abu Siman
Dan Tim Admin Yang Lainnya.
Perumus Redaksi Dan Koordinator
✅ Ustadz Muhibbin Fillah
✅ Ummi Dinda zulaeha S.H
✅ Ustadz Syaipudin
Peterjemaah
✅ Ustadz Masruri Ainul Khyat
Deskripsi Masalah
✅ Ustadz Syaipudin
Keamanan Grup:
✅TQK Fauzi Maulana Dan Ustadzah Nurrul Jannah
Komentar
Posting Komentar