Kajian Ilmu Tasawwuf:  Kitab Arbain Fi Ushuliddin Karya: Imam Al-Ghazali Tema: Allah Maha Berkehendak 

Kajian Ilmu Tasawwuf:  Kitab Arbain Fi Ushuliddin
Karya: Imam Al-Ghazali
Published from Blogger Prime Android App
Oleh:Ustadz Hosiyanto Ilyas Al Azhari S.Pd.I

Tema: Allah Maha Berkehendak 

Sesusungguhnya Allah maha berkehendak kepada makhluknya juga mengatur kepada segala yang ia ciptakan. Semua yang ada dalam kerajaan Allah baik di bumi maupun di langit dari sesuatu yang sekidikit, banyak, kecil, besar, manfaat, mudharat, keimanan, kekafiran, keberuntungan, kerugian, ketaatan, kemaksiatan, semua itu berjalan dalam Qhada dan Qadar Allah.

Bila Allah berkehendak mengadakan sesuatu, maka hal tersebut akan berada, dan sebaliknya bila Allah tidak berkehendak maka sesuatu itu tidak akan berada. Dan juga tidak akan lepas dari kehendak Allah putaran pemikiran dan pandangan juga lintasan dalam benak kita, dan Allah maha mengawali atau mengadakan dan semua yang diadakan akan kembali kepada Allah.

Allah mengerjakan apa yang dikehendakinya, tidak bisa kita menolak hukum-hukum Allah dan juga ketentuan Allah. Tidak ada tempat pelarian dari kemaksiatan kecuali dengan pertolongan dan rahmat Allah. Dan tidak ada kekuatan untuk taat kepada Allah kecuali dengan pertolongan dan kehendak Allah. Wallahu A'lam Bissawab.

Referensi: 

كتاب الاربعين فى أصول الدين ج ١ ٦٧

الأصل الخامس في الارادة

وأنه مريد للكائنات مدبر للحادثات فلا يجري في الملك والملكوت قليل ولا كثير ولا صغير ولا كبير ، خير أو شر نفع أو ضر ، ايمان أو كفر ، عرفان ، أو نكر ، فوز أو خسر ، زيادة أو نقصان ، طاعة أو عصيان ، الا بقضائه وقدره وحكمه ومشيئته فما شاء كان وما لم يشأ لم يكن ، لا يخرج عن مشيئته لفتة ناظر ، ولا فلتة خاطر ، بل هو المبدىء المعيد ، الفعال لما يريد ، لا راد لحكمه ولا معقب لقضائه ، ولا مهرب لعبد عن معصيته الا بتوفيقه ورحمته ، ولا قوة على طاعته الا 
بمعونته وارادته


والله سبحانه وتعالى اعلم بالصواب

Penerbit:
Ummi Hajjah D.Zulaeha

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM MENIKAH KARENA KETIADAAN WALI

Niat Wudhu Istibahah Bagi Yang Tidak Daimul Hadast

 Hukum Dzihar Menyerupai Istri Dan Keponakan