Kajian Ilmu Tasawuf Dalam Kitab Fi Ushuliddin Karya Iman Al Ghazali
Kajian Ilmu Tasawuf Dalam Kitab Fi Ushuliddin
Karya Iman Al Ghazali
Bersama: :Ustadz Hosiyanto Ilyas Spd I
Tema: Menjaga Ruh Shalat
Jagalah ruh shalat. Ruh shalat adalah khusu' atau fokusnya hati ketika menunaikan shalat. hati difokuskan mengerti arti bacaan dalam shalat. Jangan sujud dan rukuk kecuali hatimu merendahkan diri kepada Allah. Jangan menyatakan, "Allah maha besar" tetapi di hatimu ada yangg lebih besar dari Allah.
Jangan menyatakan, "Aku menghadap kepadamu" akan tetapi hatimu berpaling dari Allah. Jangan menyatakan, "Segala puji bagi Allah" tetapi hatimu tidak bersyukur atas anugerah Allah. Dan jangan menyatakan, "Hanya kepadamu kami minta pertolongan" tetapi hatimu berpaling dari Allah, yakni, masih minta pertolongan kepada selain Allah.
REFERENSI:
كتاب الأربعين فى اصول الدين الصحفة ٢٠ دار الكتاب العلمية
المحافظة الثالثة : أن تحافظ على روح الصلاة، وهي الإخلاص وحضور القلب في جملة الصلاة واتصاف القلب في الحال بمعانيها ؛ فلا تسجد ولا تركع إلا وقلبك خاشع متواضع على موافقة ظاهرك، فإن المراد خضوع القلب لا خضوع البدن؛ ولا تقل «الله أكبر، وفي قلبك شيء أكبر من الله تعالى ؛ ولا تقل وجهت وجهي إلا وقلبك متوجه بكل وجهه إلى الله ومعرض عن غيره ؛ ولا تقل : الحمد لله إلا وقلبك طافح بشكر نعمه عليك فرح به مستبشر؛ ولا تقل وإياك نستعين إلا وأنت مستشعر ضعفك وعجزك، وأنه ليس إليك ولا إلى غيرك من الأمر شيء. وكذلك في جميع الأذكار والأعمال، وشرح ذلك يطول، وقد شرحناه في كتاب الإحياء .
Artinya: Adapun pemeliharaan yang ketiga, yaitu, engkau menjaga ruhnya shalat Adapun ruhnya shalat adalah ikhlas, hadirnya hati di seluruh aktivitas shalat, serta terliputinya hati di setiap kondisi (aktivitas) sesuai dengan makna aktifitas sholat tersebut. Maka janganlah engkau sujud dan rukuk kecuali dengan hati yang penuh kehusyu' dan tawadlu, sesuai dengan kondisi dohirmu, karena yang menjadi tujuan itu adalah tunduk nya hati bukan tunduknya badan. Dan janganlah kamu mengucapkan "_Allahu Akbar_" (Allah maha besar). Sedangkan dihati mu masih ada sesuatu yang lebih besar ( lebih penting, lebih agung ) dibandingkan Allah Ta'ala. Dan janganlah engkau mengucapkan, "_Wahjatu Wajhi"_ ( aku menghadapkan diriku) kecuali dengan hati yang sepenuhnya menghadap kepada Allah dan berpaling dari selain Allah. Dan janganlah engkau mengucapkan, "_Alhamdulillah"_ ( Segala puji bagi Allah) kecuali dengan hati yang dipenuhi rasa syukur terhadap nikmat-nikmatnya yang dikarunia kan kepada mu,disertai rasa bahagia dan gembira. Dan jangankah engkau mengucapkan, _"WaIyyaka Nastain_ ( hanya kepada-Mu kami mohon pertolongan) kecuali dengan merasa bahwa engkau adalah orang yang lemah dan tidak mampu apa-apa, dan bahwasannya baik dirimu sendiri maupun orang lain tidak bisa mengatur walau sedikitpun .Begitu juga seterusnya rasa tersebut harus ada dalam seluruh dzikir maupun gerakan sholat. Adapun penjelasan hal tersebut sangat panjang, dan sungguh kami telah menjelaskan hal tersebut dalam kitab Ihya' Al-Ulum Ad-Diin.
Wa llahu'alam Bhis showab
Komentar
Posting Komentar