Kajian Ilmu Tasawuf Dalam Kitab Arbain Fi Ushuliddin Karya Iman Al Ghazali Tema: Tujuan Shalat untuk Mengagungkan dan Memuliakan Allah
TANYA JAWAB FIQIH DAN AQIDAH
Kajian Ilmu Tasawuf Dalam Kitab Arbain Fi Ushuliddin
Karya Iman Al Ghazali
Tema: Tujuan Shalat untuk Mengagungkan dan Memuliakan Allah
Oleh :Ustadz Hosiyanto Spd I
Sholat yang kurang sempurna bagaikan pelayan wanita yang terputus anggota tubuhnya dalam artian cacat, namun ketika ia diperiksa ke dokter, oleh dokter divonis masih hidup ia belum meninggal dunia
Dan sholat yang tidak sempurna bagaikan menghadiahkan pelayan wanita kepada raja yang cacat, dan hadiah itu akan diterima oleh raja, walau dalam keadaan cacat. Demikian pula shalat yang tidak sempurna, shalat tersebut masih tetap dihukumi sah.
Tujuan shalat adalah untuk mengagungkan Allah dan untuk memuliakan Allah. Apabila kita menyia-nyiakan adab shalat maka kita tergolong orang yang merusak untuk mengagungkan dan memuliakan Allah.
Referensi
كتاب الأربعين فى اصول الدين الصحفة ٢٠ دار الكتاب العلمية
واعلم أن قول الفقيه في الصلاة الناقصة ألفاظها وسننها أنها صحيحة، كقول الطبيب في الوصيفة المقطوعة أطرافها أنها حية وليست بميتة، فإن كان ذلك كافياً في التقرب بها إلى السلطان ونيل الكرامة منه، فاعلم أن الصلاة الناقصة صالحة أيضاً للتقرب بها إلى الله سبحانه ونيل الكرامة، وإن أوشك أن يُرَدَّ ذلك على المهدي ويُزجر، فلا يبعد مثل ذلك في الصلاة، فإنها قد ترد على المصلي كالخرقة الخَلقَة كما ورد في الخبر . واعلم أن أصل الصلاة التعظيم والاحترام، وإهمال آداب الصلاة يناقض التعظيم والاحترام.
Artinya: Ketahuilah bahwa ungkapan ahli fiqih tentang shalat yang kurang bacaannya dan sunnah-sunnahnya bahwa shalat itu tetap dihukumi sah, seperti perkataan seorang dokter yang menyatakan bahwa pelayan wanita yang cacat angota tubuhnya, itu adalah orang yang masih hidup, bukan dinyatakan sebagai mayat. Jika misalnya pelayan cacat tersebut dianggap layak untuk dijadikan sebagai hadiah guna mendekatkan diri kepada seorang raja, dengan harapan bisa mendapatkan penghormatan dari raja , maka ketahuilah bahwasanya sholat yang tidak sempurna juga bisa dibuat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan mendapat kehormatan dari Allah. Dan jikalau hadiah berupa budak cacat tersebut hampir dipastikan raja akan mengembalikan kepada si-pemberi hadiah dan raja tidak akan mau menerima nya, maka hal itu tidak jauh jauh beda dengan sholat, karena sesungguhnya sholat yang tidak sempurna tersebut akan dikembalikan kepada si-Musholli sendiri , ibarat nya seperti baju rusak ( yang di kembalikan kepada si- pemberi) , sebagaimana keterangan di dalam hadis. Ketahuilah bahwa inti shalat adalah untuk mengagungkan dan memuliakan Allah SWT. Mengabaikan adab-adab shalat bisa merusak hal tersebut.
Wa lllahu'alam Bhis Showab
Komentar
Posting Komentar