Kajian Ilmu Tasawuf Dalam Kitab Arbain Fi Ushuliddin Karya: Imam Al-Ghazali Tema: Mendekatkan Diri kepada Allah Melalui Shalat Bagaikan Dekatnya Pelayan kepada Raja_

TANYA JAWAB FIQIH DAN AQIDAH

Published from Blogger Prime Android App
Kajian Ilmu Tasawuf Dalam Kitab Arbain Fi Ushuliddin
Karya: Imam Al-Ghazali

Tema: Mendekatkan Diri kepada Allah Melalui Shalat Bagaikan Dekatnya Pelayan kepada Raja_

Oleh :Hosiyanto Ilyas Spd I

Mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah shalat, bagaikan mendekatnya pelayan wanita dihadapan raja. Kurangnya niat dan ketidak ikhlasan dalam shalat bagaikan pelayan wanita yang telah mati dan bagaikan memberi hadiah bangkai kepada raja.

Tidak sempurnanya rukuk dan sujud bagaikan pelayan yang cacat anggota tubuhnya. Melalaikan zikir dalam shalat bagaikan pelayan yang tidak mempunyai mata. Tidak khusuk dan tidak mengerti arti zikir dalam shalat, bagaikan pelayan yang rusak pendengaran dan penglihatannya.

Tidak diragukan lagi bila pelayan wanita mempunyai cacat, tentu pelayanannya kepada raja akan mengecewakan. Demikian pula seorang hamba ketika menunaikan shalat tidak menyempurnakan rukuk sujud dan sebagainya tentu shalatnya tidak akan sempurna.

Referensi

كتاب الأربعين فى اصول الدين الصحفة ٢٠ دار الكتاب العلمية

واعلم أن تقربك بالصلاة، كتقرب بعض خدم السلطان بإهداء وصيفة إلى السلطان. واعلم أن فقد النية والإخلاص من الصلاة كفقد الروح من الوصيفة والمهدي للجيفة الميتة مستهزيء بالسلطان، فيستحق سفك الدم، وفقد الركوع والسجود يجري مجرى فقد الأعضاء، وفقد الأذكار يجري مجرى فقد العينين من الوصيفة، وجدع الأنف والأذنين وعدم حضور القلب في غفلته عن معرفة معاني القرآن والأذكار كفقد السمع والبصر مع بقاء جرم الحدقة والأذن . ولا يخفى عليك أن من أهدى وصيفة بهذه الصفة ، كيف يكون حاله عند السلطان؟


Ketahuilah bahwa mendekatkan diri kepada Allah dengan shalat, itu bagaikan seorang pelayan wanita yang melayani kepada raja. Ketahuilah bahwa hilangnya niat dan keikhlasan dari shalat itu bagaikan hilangnya ruh dari pelayan wanita dan memberikan bangkai kepada raja dengan maksud mengejeknya. Hal ini pantas dihukum mati. Hilangnya ruku' dan sujud bagaikan hilangnya anggota tubuh. Hilangnya zikir bagaikan hilangnya mata dari pelayan wanita. Potong hidung dan telinganya, dan tidak hadirnya hati karena lalai dari memahami makna Al-Qur'an dan zikir bagaikan hilangnya pendengaran dan penglihatan dengan tetapnya bola mata dan telinga. Tidakkah kamu ketahui bahwa orang yang mempersembahkan pelayan wanita dengan sifat seperti ini, bagaimana keadaannya di hadapan raja?

Wa llahu'alam Bhis Showab
Published from Blogger Prime Android App

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Niat Wudhu Istibahah Bagi Yang Tidak Daimul Hadast

 Hukum Dzihar Menyerupai Istri Dan Keponakan

Hukum Darah yang Keluar Dari Farji Setelah Operasi Caesar