Hukum Suci Dari Haid Di Ujung Waktu

TANYA JAWAB FIQIH DAN AQIDAH

Published from Blogger Prime Android App

Hukum Suci Dari Haid Di Ujung Waktu

Penanya: H. Samsul* dari Lombok
 
Assalamu'alaikum Ustadzah

Izin

1. Ketika seorang wanita suci dari haid di waktu ashar atau 'isya, maka sholat sebelumnya (dzuhur atau maghrib) harus diqodho

Mohon penjelasan dengan rinci dan dilengkapi dengan referensinya Ustadzah

Jazakummullahu khoiron kasira

 Jawaban :


Waalaikumsalaam warohmatullah

Kadar waktu yg di pakai adalah seukuran takbiratul ihrom , dalam masalah suci dari haid ini . Artinya , jika seorang wanita mengecek ke farji nya ternyata di kapas tak ada bekas darah, hanya ada cairan bening atau putih, dan di lihat saat itu jam 5 lebih 58 menit . Sementara masuk waktu magrib itu misal kan jam 6 pas. Maka ada sisa waktu 2 menit, masih di waktu asar, saat si wanita melihat ada nya tanda suci. Waktu 2 menit ini cukup untuk kadar takbiratul ihrom . Maka si wanita wajib qodo sholat asar begitu pula wajib qodo sholat Dzuhur. 

Kenapa ko wajib qodo dengan sholat Dzuhur , alasan nya karena waktu saat suci dari haid itu tergolong waktu darurat, dan waktu darurat ini di samakan dengan udzur . Dimana seseorang yg saat ada udzur bepergian misal nya , sholat nya itu bisa di jamak. Sholat Dzuhur di laksanakan di asar. Dan saat di jamak ini Dzuhur nya bukan di qodo. Ini karena saat di jamak waktu Dzuhur nya berakhir saat habis waktu asar. 

Karena waktu darurat di samakan dengan kondisi ini, maka wanita yg suci dari haid di waktu asar, maka di waktu asar tersebut ada kewajiban sholat asar dan sholat Dzuhur . Karena dalam keadaan darurat habis nya waktu Dzuhur itu di waktu asar . 


Nah ketentuan ini juga berlaku bagi wanita yg melihat tanda suci di waktu Isa , maka iya wajib sholat Isa dan qodo magrib. Sholat Isa nya ada, bila memang waktu masih leluasa, sementara magrib nya qodo. Namun bila kasus nya seperti di atas, suci nya mepet akhir waktu ,misal hanya tersisa 2 menit di waktu isya, maka isya nya qodo , begitu pula magrib nya qodo .

Namun ini juga tak lepas dari perbedaan pendapat diantara para ulama , ada ulama yg mewajibkan qodo sholat waktu tersebut saja ,tidak dengan sholat sebelum nya .


Nah adapun jika suci nya di waktu Dzuhur , dan misal sisa waktu di waktu Zuhur cuma semenit. Maka hanya wajib qodo Dzuhur saja. Tak perlu qodo dengan asar nya . Karena waktu asar itu si wanita kan sudah suci. Maka laksanakan sholat asar nya ada alias pada waktu nya.

Nah adapun bila suci nya di waktu asar , karena saat suci asar wajib qodo pula Dzuhur nya maka di syarat kan terbebas dari manius sholat nya seukuran bersuci dan sholat Dzuhur dan sholat asar yg paling ringan . Jika ukuran waktu nya tak cukup untuk bersuci dan sholat Dzuhur dan ashar, keburu gila atau keburu ada maniusholat lain, maka tak wajib qodo sholat Dzuhur dan ashar nya .

 Referensi 

 kitab Al ibanah wal ifadoh hal 48 - 49


المَسْأَلَةُ الأُولَى : زَوالُ المَانِعِ

إِذا طَهُرَتِ الحائِضُ أَوِ النَّفَساءُ قبلَ خُرُوجِ الوَقْتِ - ولو
بقَدْرِ زَمَن يَسَعُ تكبيرة الإِحْرَامِ فَأَكْثَرَ - وَجَبَ القضاء لصلاة
ذلك الوَقْتِ بِالشَّرْطَيْنِ التَّالِيَيْنِ :

١- بقاء السلامة من المَوَانِعِ بِقَدْرِ مَا يَسَعُ الطَّهَارَةَ، وكذا بقيَّةُ شُرُوطِ الصَّلاةِ).

٢ - بَقَاءُ السَّلامَةِ مِن المَوانِعِ زَمَنًا يَسَعُ تلك الصَّلاةَ بِأَخَفَّ تُمْكِينِ. ويجب أيضًا قضاء ما قبلَها إِن جُمِعَتْ مَعَها كالظُّهْرِ مَعَ العَصْرِ، والمَغْرِبِ مَعَ العِشاء بشَرْطِ بَقَاءِ السَّلامَةِ مِن المَوانِعِ بعدَ
 زَوالِ العُذْرِ قَدْرَ الفَرْضَيْنِ بِأَخَفْ تُكِنٍ والطَّهارة 

وإليك أَمْثِلَة لِما تَقَدَّمَ :

١ - مثال : لو طَهُرَتْ قَبْلَ خُرُوجِ وَقْتِ العَصْرِ بخمس
دقائق فإِنه يَجِبُ عليها العَصْرُ، وكذلك الظُّهْرُ إِذا تَوَفَّرَتِ
الشروط السابقة.

٢- مثال : لو طَهُرَتْ مِن الحَيْضِ قَبلَ المَغْرِبِ بخمس دَقَائِقَ ثُمَّ بعدَ المَغْرِبِ بُرُبع ساعةٍ أُغْمِيَ عليها 
فإنَّه يَجِبُ عليها قضاء الظُّهْرِ مَعَ العَصْرِ ؛ لأنه تَوَفَّرَتِ
 الشَّرُوطُ السَّابِقَةُ، وكذلك المغرب 
كما سيأتي في المسألة الثانية.



Masalah Pertama :

 Hilangnya Mani’ (perkara yang mencegah keabsahan ibadah) 
 
Ketika orang yang haid dan nifas suci sebelum keluarnya waktu sholat, walau dengan masa yang cukup digunakan untuk takbirotul ihrom atau lebih. Maka ia wajib mengqodlo sholat tadi dengan dua syarat :

1.Tidak adanya perkara yang mencegah (keabsahan sholat) selama waktu yang cukup bersuci dan syarat-syarat sholat lainnya.
 
2.tidak adanya perkara yang mencegah (keabsahan sholat) didalam masa yang bisa digunakan untuk sholat seringan mungkin.
 
Wajib juga mengqodlo sholat sebelumnya jika sholat tadi bisa di jamak seperti sholat dzuhur dengan ashar, maghrib dengan isya. dengan syarat setelah hilang nya udzur tidak ada penghalang selama waktu yg bisa digunakan untuk melaksanakan dua sholat wajib seringan mungkin dan bersuci.

Contoh 1 :Seorang wanita suci 5 menit sebelum keluarnya waktu ashar. Maka dia wajib melakukan sholat ashar dan dzuhur jika memenuhi syarat tadi.

Contoh 2 : Seorang wanita suci 5 menit sebelum maghrib. Seperempat jam setelah maghrib ia terkena ayan  maka dia wajib mengqodlo dzuhur dan ashar karena telah memenuhi syarat tadi. Begitu juga wajib mengqodlo sholat maghrib seperti yang akan dijelaskan nanti.

Wa llahu'alam Bhis showab

Mujawwib Dan Mushohheh:


✅Ustadz  Hosiyanto S.Pd.I

✅ Syekh  Iman Abdullah al rasyid

✅Ustadzah Ai Maslaili Siti Aisyah

✅Ustadz Robit Subhan

✅Ustadz Abdul Muchtar Hakim S.H

✅ Ummi Hajjah Dinda Dzulaeha

✅ Ustadz Muhibbin Fillah

✅Yai Abuya Wail

✅ Yai Ahmad Suhaemi

✅ Ustadz Tinta Emas

✅ Ustadz Aby Hadi

✅ Ustadz  Abu Siman

✅ الأستاذ عبد الله سهل زهدي,الباموتاني


    Dan Tim Admin Yang Lainnya.


Perumus Redaksi Dan Koordinator

✅ Ustadz Muhibbin Fillah

✅ Ummi Dinda zulaeha S.H

✅ Ustadz Syaipudin


Peterjemaah

✅ Ustadz Masruri Ainul Khyat

✅ Ustadz Ahmad Robit Subhan


Deskripsi Masalah

✅ Ustadz Syaipudin


Keamanan Grup:

✅TQK Fauzi Maulana Dan Ustadzah Nurrul Jannah



Published from Blogger Prime Android App

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Niat Wudhu Istibahah Bagi Yang Tidak Daimul Hadast

 Hukum Dzihar Menyerupai Istri Dan Keponakan

Hukum Darah yang Keluar Dari Farji Setelah Operasi Caesar