Apakah Boleh Membatalkan Puasa Bagi Pekerja Berat

TANYA JAWAB FIQIH DAN AQIDAH
Published from Blogger Prime Android App

Apakah Boleh Membatalkan Puasa Bagi Pekerja Berat

Sail : Hamba Allah

Assalamu'alaikum 

Deskripsi Masalah

Bambang adalah seorang pekerja berat. Di siang hari, dia bekerja sebagai kuli bangunan di proyek pembangunan jalan tol. Suatu hari di bulan puasa, Bambang harus bekerja keras di bawah terik matahari. Pekerjaan berat tersebut membuatnya lemas dan khawatir pingsan jika dia tidak berbuka puasa.


Pertanyaan:

1. Apa hukumnya membatalkan puasa karena alasan pekerjaan berat?

2. Bagaimana hukumnya membatalkan puasa terlebih dahulu sebelum ia memulai pekerjaan berat tersebut?

Jawaban:

1 Tidak boleh 

2 Tidak boleh 

Kecuali terpenuhi syarat syarat sebagai berikut:

1. Pekerjaannya tidak bisa diundur hingga bulan syawal

2. Ada halangan untuk dikerjakan dimalam hari

3. Terjadi masyaqqat (kesulitan) menurut kebiasaan manusia bila menjalani puasa hingga dalam batasan masyaqqat yang memperkenankan baginya tayammum atau menjalani shalat dengan duduk

4. Tetap niat puasa saat malam hari dan laksanakan puasa di pagi hari. Baru boleh berbuka setelah benar-benar yakin tidak kuat melanjutkan puasa.

5. Saat berbuka diniati mencari keringanan hukuman

6. Penting untuk tidak menyalahgunakan keringanan dengan menjadikan pekerjaan sebagai tujuan utama atau membebani diri melebihi kemampuan agar dapat berbuka puasa dengan keringanan.


 Referensi:

بغية المسترشدين ص ٣٢٤

مسألة) : لا يجوز الفطر لنحو الحصاد وجذاذ النخل والحراث إلا إن اجتمعت فيه الشروط. وحاصلها كما يعلم من كلامهم ستة : أن لا يمكن تأخير العمل إلى شوّال ، وأن يتعذر العمل ليلاً ، أو لم يغنه ذلك فيؤدي إلى تلفه أو نقصه نقصاً لا يتغابن به ، وأن يشق عليه الصوم مشقة لا تحتمل عادة بأن تبيح التيمم أو الجلوس في الفرض خلافاً لابن حجر ، وأن ينوي ليلاً ويصحب صائماً فلا يفطر إلا عند وجود العذر ، وأن ينوي الترخص بالفطر ليمتاز الفطر المباح عن غيره ، كمريض أراد الفطر للمرض فلا بد أن ينوي بفطره الرخصة أيضاً ، وأن لا يقصد ذلك العمل وتكليف نفسه لمحض الترخص بالفطر وإلا امتنع ، كمسافر قصد بسفره مجرد الرخصة ، فحيث وجدت هذه الشروط أبيح الفطر ، سواء كان لنفسه أو لغيره وإن لم يتعين ووجد غيره ، وإن فقد شرط أثم إثماً عظيماً ووجب نهيه وتعزيره لما ورد أن : "من أفطر يوماً من رمضان بغير عذر لم يغنه عنه صوم الدهر".


Masalah: Tidak boleh berbuka puasa untuk pekerjaan seperti memanen, memotong kurma, dan membajak tanah, kecuali jika terpenuhi syarat-syaratnya. Syarat-syarat tersebut, seperti yang diketahui dari ucapan mereka, ada enam: Tidak bisa menunda pekerjaan sampai Syawal. Sulit bekerja di malam hari. Bekerja di malam hari tidak menyelesaikan masalah, atau malah menyebabkan kerusakan atau kekurangan yang tidak dapat ditoleransi. Puasa sangat berat baginya. Kesulitannya sedemikian rupa sehingga dia dibolehkan bertayammum atau duduk saat shalat fardhu, berbeda dengan pendapat Ibnu Hajar. Berniat di malam hari dan menemani orang yang berpuasa. Dia tidak boleh berbuka puasa kecuali ada alasan yang sah. Berniat rukhsah (keringanan) dengan berbuka puasa. Hal ini untuk membedakan antara berbuka puasa yang dibolehkan dengan yang tidak. Misalnya, orang sakit yang ingin berbuka puasa karena sakit, dia juga harus berniat rukhsah dengan puasanya. Tidak berniat melakukan pekerjaan tersebut dan membebani diri hanya untuk rukhsah berbuka puasa. Hal ini dilarang, seperti orang yang bepergian hanya untuk mendapatkan rukhsah. Jika semua syarat terpenuhi, maka berbuka puasa dibolehkan, baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain, meskipun tidak wajib dan ada orang lain yang bisa melakukannya. Jika salah satu syarat tidak terpenuhi, maka dia berdosa besar dan wajib dilarang dan ditegur karena Rasulullah SAW bersabda: "Siapapun yang berbuka puasa di bulan Ramadhan tanpa alasan, maka puasanya selama seumur hidup tidak akan menggantikannya."


 بشرى الكريم : ص ٥٩٣

ويلزم أهل العمل المشق في رمضان كالحصادين ونحوهم تبييت النية، ثم من
لحقه منهم مشقة شديدة أفطر، وإلا فلا. ولا فرق بين الأجير والغني وغيره، والمتبرع وإن وجد غيره وتأتى لهم العمل ليلا،
كما قاله الشرقاوي: وقال في "التحفة": إن لم يتأت لهم ليلا. ولو توقف كسبه لنحو قوته المضطر إليه هو أو ممونه على فطره جاز له، بل لزمه
عند وجود المشقة الفطر، لكن بقدر الضرورة، ومن لزمه الفطر فصام صح صومه؛ لأن
الحرمة لأمر خارج، ولا أثر لنحو صداع ومرض خفيف لا يخاف منه ما مر.

 حاشية الجمل على شرح المنهج = فتوحات الوهاب بتوضيح شرح منهج الطلاب ٢/‏٣٣٢ — الجمل (ت ١٢٠٤)

 وَيُبَاحُ تَرْكُهُ أَيْضًا لِنَحْوِ حَصَادٍ أَوْ بِنَاءٍ لِنَفْسِهِ أَوْ لِغَيْرِهِ تَبَرُّعًا أَوْ بِأُجْرَةٍ وَإِنْ لَمْ يَنْحَصِرْ الْأَمْرُ فِيهِ وَقَدْ خَافَ عَلَى الْمَالِ إنْ صَامَ وَتَعَذَّرَ الْعَمَلُ لَيْلًا أَوْ لَمْ يَكْفِهِ فَيُؤَدِّي لِتَلَفِهِ أَوْ نَقْصِهِ نَقْصًا لَا يُتَغَابَنُ بِمِثْلِهِ هَذَا هُوَ الظَّاهِرُ مِنْ كَلَامِهِمْ وَسَيَأْتِي فِي إنْقَاذِ الْمُحْتَرَمِ مَا يُؤَيِّدُهُ خِلَافًا لِمَنْ أَطْلَقَ فِي نَحْوِ الْحَصَادِ الْمَنْعَ وَلِمَنْ أَطْلَقَ الْجَوَازَ وَلَوْ تَوَقَّفَ كَسْبُهُ لِنَحْوِ قُوتِهِ الْمُضْطَرِّ إلَيْهِ هُوَ أَوْ مُمَوِّنُهُ عَلَى فِطْرِهِ فَظَاهِرٌ أَنَّ لَهُ الْفِطْرَ لَكِنْ بِقَدْرِ الضَّرُورَةِ اهـ. حَجّ وَمِثْلُهُ شَرْحُ م ر وع ش


 Kesimpulan:

 Bekerja keras saat puasa, seperti memanen, memotong kurma, dan membajak tanah, dibolehkan dengan syarat:
1. Tidak bisa menunda pekerjaan sampai Syawal.
2. Sulit bekerja di malam hari.
3. Bekerja di malam hari tidak menyelesaikan masalah, atau malah menyebabkan kerusakan atau kekurangan yang tidak dapat ditoleransi.
4. Puasa sangat berat baginya.
5. Berniat di malam hari dan menemani orang yang berpuasa.
6. Berniat rukhsah (keringanan) dengan berbuka puasa.
7. Tidak berniat melakukan pekerjaan tersebut dan membebani diri hanya untuk rukhsah berbuka puasa.
Jika syarat terpenuhi, maka berbuka puasa dibolehkan, baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain.
Jika salah satu syarat tidak terpenuhi, maka dia berdosa besar dan wajib dilarang dan ditegur.


Wallahu 'alam bhis showab


Mujawwib Dan Mushohheh:


✅Ustadz  Hosiyanto S.Pd.I

✅ Syekh  Iman Abdullah al rasyid

✅Ustadzah Ai Maslaili Siti Aisyah

✅Ustadz Robit Subhan

✅Ustadz Abdul Muchtar Hakim S.H

✅ Ummi Hajjah Dinda Dzulaeha

✅ Ustadz Muhibbin Fillah

✅Yai Abuya Wail

✅ Yai Ahmad Suhaemi

✅ Ustadz Tinta Emas

✅ Ustadz Aby Hadi

✅ Ustadz  Abu Siman

✅ الأستاذ عبد الله سهل زهدي,الباموتاني

    Dan Tim Admin Yang Lainnya.


Perumus Redaksi Dan Koordinator

✅ Ustadz Muhibbin Fillah

✅ Ummi Dinda zulaeha S.H

✅ Ustadz Syaipudin


Peterjemaah

✅ Ustadz Masruri Ainul Khyat

✅ Ustadz Ahmad Robit Subhan


Deskripsi Masalah

✅ Ustadz Syaipudin


Keamanan Grup:

✅TQK Fauzi Maulana Dan Ustadzah Nurrul Jannah



Published from Blogger Prime Android App

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Niat Wudhu Istibahah Bagi Yang Tidak Daimul Hadast

 Hukum Dzihar Menyerupai Istri Dan Keponakan

Hukum Masjid Di jadikan Mas kawin Atau Mahar