Hukum Was-Was Terkena Najis Saat Sholat

TANYA JAWAB FIQIH DAN AQIDAH

Published from Blogger Prime Android App

HUKUM WAS-WAS TERKENA NAJIS SAAT SHOLAT

👳🏼‍♂️ Penanya : Abdurrohman

Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh..

Ijin bertanya kepada para kyai, bu nyai, ustadz ustadzah dan para mujawib semua.

📖 Deskripsi :

Ketika saya sedang sholat, tiba-tiba ada tikus lompat ke badan saya kemudian tikus itu lari lagi. Tapi tikus tersebut meninggalkan bekas basah dipakaian saya, yang mana kita tau kalau tikus itu hewan yang jorok dan basahnya itu entah dari comberan, got atau kolam saya pun tidak tau.

⏸️ Pertanyaan :

1. Bagaimana hukum basahnya yang menempel pada pakaian saya?

2. Dan apakah sholat saya jadi batal serta harus diulang?

Sebelum dan seaudahnya saya ucapkan terima kasih

➡️ Jawaban :

Wa'alaikumsalam warohmatulloh wabarokatuh.

1. Selama tidak ditemukan 'ain najis pada bekas tikus yang menempel dipakaian, maka bekas tikus yang basah itu tetap dihukumi suci. Adapun dugaan yang muncul semisal tikusnya datang dari comberan atau got, maka dugaan tersebut tidak bisa meyakinkan kalau bekas yang basah pada pakaian yang terkena tikus itu adalah najis, sebab najisnya tidak tampak. Dan juga tidak perlu diselidiki lebih jauh tikusnya itu tadi darimana, agar tidak muncul was-was yang berkepanjangan.

2. Karena bekas tikus yang ada dipakaian itu dihukumi suci maka sholatnya tidak batal serta tidak perlu diulang.

📚  Referensi:

(قاعدة مهمة): وهي أن ما أصله الطهارة وغلب على الظن تنجسه لغلبة النجاسة في مثله فيه قولان معروفان بقولي الاصل. والظاهر أو الغالب أرجحهما أنه طاهر، عملا بالاصل المتيقن

(Qoidah penting) bahwasanya sesuatu yang asalnya suci lalu muncul dugaan terkena najis (karena dugaannya sesuatu itu bersinggungan dengan najis), maka terkait hal tersebut ada dua pendapat yang masyhur berdasarkan dengan qoidah hukum asal. Adapun secara dzohir atau secara umum, pendapat yang lebih rojih itu adalah pendapat yang menyatakan bahwasanya sesuatu itu tetap dihukumi suci berdasarkan hukum asal yang telah diyakini” (Fathul Mu'in : 1/124)

وكذا سؤر جميع الحيوانات من الخيل والبغال والحمير والسباع والفأر والحيات وسام أبرص وسائر الحيوان المأكول وغير المأكون فسؤر الجميع وعرقه طاهر غير مكروه الا الكلب والخنزير وفرع أحدهما

(المجموع شرح المهذب : ج ١ ص ١٧٣)

ﺗﺘﻤﺔ ﻣﻦ اﻟﻘﻮاﻋﺪ اﻟﻤﻘﺮﺭﺓ اﻟﺘﻲ ﻳﻨﺒﻨﻲ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﻛﺜﻴﺮ ﻣﻦ اﻷﺣﻜﺎﻡ اﻟﺸﺮﻋﻴﺔ اﺳﺘﺼﺤﺎﺏ اﻷﺻﻞ ﻭﻃﺮﺡ اﻟﺸﻚ ﻭﺇﺑﻘﺎء ﻣﺎ ﻛﺎﻥ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﻛﺎﻥ. ﻭﻗﺪ ﺃﺟﻤﻊ اﻟﻌﻠﻤﺎء ﻋﻠﻰ ﺃﻥ اﻟﺸﺨﺺ ﻟﻮ ﺷﻚ ﻫﻞ ﻃﻠﻖ ﺯﻭﺟﺘﻪ ﺃﻭ ﻻ ﻓﺈﻥ اﻷﺻﻞ ﻋﺪﻡ الطلاق ﻓﻴﺠﻮﺯ ﻟﻪ ﻭﻃﺆﻫﺎ ﻭﺃﻧﻪ ﻟﻮ ﺷﻚ ﻓﻲ اﻣﺮﺃﺓ ﻫﻞ ﺗﺰﻭﺟﻬﺎ ﺃﻡ ﻻ ﻓﺈﻥ اﻷﺻﻞ ﻋﺪﻡ اﻟﺘﺰﻭﺝ ﺑﻬﺎ ﻓﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﻟﻪ ﻭﻃﺆﻫﺎ (ﻭ) ﻣﻦ ﺫﻟﻚ ﺃﻧﻪ (ﻻ ﻳﺮﺗﻔﻊ ﻳﻘﻴﻦ ﻭﺿﻮء ﺃﻭ ﺣﺪﺙ ﺑﻈﻦ ﺿﺪﻩ) ﻓﻤﻦ ﺗﻴﻘﻦ اﻟﻄﻬﺮ ﺛﻢ ﺷﻚ ﻫﻞ ﺃﺣﺪﺙ ﺃﻡ ﻻ ﻓﺎﻷﺻﻞ ﻋﺪﻡ الحدﺙ ﻭﻣﻦ ﺗﻴﻘﻦ اﻟﺤﺪﺙ ﺛﻢ ﺷﻚ ﻫﻞ ﺗﻄﻬﺮ ﺃﻡ ﻻ ﻓﺎﻷﺻﻞ ﻋﺪﻡ اﻟﻄﻬﺮ

(نهاية الزين : ج ١ ص ٢٧-٢٨)


Tidak perlu was-was apalagi sampai muncul dugaan yang terlalu jauh mengenai persoalan najis. Sebab jika tidak demikian, maka seseorang akan banyak mengalami gangguan terkait masalah ibadah khususnya ibadah sholat. Dan mengenai persoalan najis, poinnya adalah: Selama najisnya tidak nampak pada sesuatu yang diduga terkena najis, maka sesuatu itu tetap dihukumi suci.

Demikianlah, wallahu a'lam.

Mujawwib

✅Ustdzah resti
✅Yai Tinta Emas
✅Ustadz Muhhibin fillah
✅ Ustadz @⁨Ustadz Muhammad Syahrul⁩
✅ Ustadz Fahrud Cell


Mujawwib Dan Mushohheh:

✅Ustadz  Hosiyanto S.Pd.I
✅ Ustadz Ahmad Suhaemi
✅ustadz Aby Abd Hady.
✅Ustadzah Ai Maslaili Siti Aisyah
✅Ustadz Robit Subhan
✅Ustadz Abdul Muchtar Hakim S.H
✅ Ustadz SHOLEHUDDIN@47
✅ Ummi Hajjah Dinda Dzulaeha S.H
✅ Ustadz Muhibbin Fillah
✅ TGK  Ari Azhari
✅ Ustadz Fahrud Cell
✅ Ukhty Resti(Bintang Kehidupan
    Dan Tim Admin Yang Lainnya.

Penulis dan Perumus Redaksi:

✅ Ustadz Muhibbin Fillah
✅ Ummi Dinda zulaeha S.H

Penasehat:

✅Habib Abdulloh As-Segaf

Keamanan Grup:

✅TQK Fauzi Maulana


Published from Blogger Prime Android App

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM MENIKAH KARENA KETIADAAN WALI

Niat Wudhu Istibahah Bagi Yang Tidak Daimul Hadast

 Hukum Dzihar Menyerupai Istri Dan Keponakan