HUKUM JATUH TALAQ SEKEDAR NIAT IKHBAR ATAU MEMBERIKAN IMPORMASI

TANYA JAWAB FIQQIH & AQIDAH
Published from Blogger Prime Android App
HUKUM JATUH TALAQ SEKEDAR NIAT IKHBAR ATAU MEMBERIKAN IMPORMASI

Pena nya: Ustadz Muhibbin Fillah

‎السّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

DESKRIPSI  MASALAH:

Mau bertanya mengenai masalah Talak.

Ada si fulan kawin dg si hawa, lalu si fulan mentalaknya. 

Si hawa punya embah yg pendengarannya kurang baik. Lalu si fulan bilang ke si embah bahwa si fulan sdh mentalak si hawa, lantas si embah krn pendengarannya tdk baik lantas bertanya lg sama si fulan sampai 3 kali, dari apa yg ditanyakan si embah ini si fulan sampai 3 kali pula menyampaikan ke si embah bahwa si fulan telah menalak si hawa.

Selain itu, setiap ada orang yang menanyakan kabar si hawa kepada si fulan, lantas si fulan ini selalu bilang "si hawa sudah saya talak"

Pertanyaan:

Apakah yang disampaikan oleh si fulan ke si embah ini sudah termasuk talak tiga?

Mohon Jawabannya, yg disertai dalil/ibarot yg disertai artinya agar lbh mantap dan paham. 

Jawaban:

Wa'alaikumsalam warohmatulloh wabarokatuh.

Ditafsil :

1. Jika niat insyaa, maka jatuh talak yang lain, tapi kalau sebatas niat ikhbar/memberikan informasi maka tidak jatuh talak yang lainnya.

Jadi kasusnya harus dikembalikan kepada pelakunya, suaminya berniat bagaimana, begitu.

2. Dan juga jika dimaksudkan hanya untuk taukid/penekanan saja, maka talaknya jatuh satu, tidak tiga.

Referensi :

Al-Imam Muhammad bin Khatib Asy-Syirbini rahimahullah berkata :

ولو قيل له استخبارا: أطلقتها) أي زوجتك، (فقال: نعم) أو نحوها مما يرادفها كأجل وجير، (فإقرار) صريح (به) أي الطلاق، لأن التقدير: نعم طلقتها، فإن كان كاذبا فهي زوجته باطنا


“Seandainya untuk mencari khobar/informasi seseorang bertanya kepada si suami : Apakah kamu menceraikannya? Maksudnya menceraikan istrimu, kemudian dijawab iya atau dijawab dengan kalimat-kalimat yang semakna, maka yang demikian itu termasuk ikrar talak yang shorih. Karena yang dinilai adalah : Iya aku menceraikannya. Tapi jika si suami berdusta (atas jawaban iyanya itu), maka si istri masih dianggap sebagai istri suaminya secara batin” (Mughni Al-Muhtaj : 3/328)


Syeikhul Islam Zakariya Al-Anshori rahimahullah berkata :

(فصل) لو (قال) له شخص (مستخيرا أطلقت) زوجتك أو طلقتها وأراد الاستفهام (فقال نعم) أو نحوها مما يرادفها كجير وأجل (فإقرار به) أي بالطلاق (ويقع) عليه (ظاهرا إن كذب

“(Pasal), seandainya untuk mencari khobar/informasi seseorang bertanya khusus kepada si suami : Apakah kamu menceraikan istrimu atau apakah kamu menceraikannya dengan tujuan untuk mencari tau, kemudian dijawab iya atau dijawab dengan kalimat-kalimat yang semakna, maka yang demikian itu termasuk ikrar talak dan jatuh talaknya secara dzohir meskipun umpamanya si suami tersebut berdusta” (Asnal Matholib : 3/320)


Al-Imam Ibnu Qudamah rahimahullah berkata 

فإن قال : أنت طالق طالق طالق . وقال : أردت التوكيد . قبل منه لأن الكلام يكرر للتوكيد كقوله عليه السلام : فنكاحها باطل باطل باطل. وإن قصد الإيقاع وكرر الطلقات طلقت ثلاثا. وإن لم ينو شيئا لم يقع إلا واحدة لأنه لم يأت بينهما بحرف يقتضي المغايرة فلا يكن متغايرات. وإن قال : أنت طالق وطالق وطالق وقال : أردت بالثانية التأكيد لم يقبل لأنه غاير بينها وبين الأولى بحرف يقتضي العطف والمغايرة ، وهذا يمنع التأكيد، وأما الثالثة فهي كالثانية في لفظها. فإن قال : أردت بها التوكيد دين وهل يقبل في الحكم؟ يخرج على روايتين إحداهما، يقبل. وهي مذهب الشافعي لأنه كرر لفظ الطلاق 
مثل الأول ، فقبل تفسيره بالتأكيد


“Jika seorang suami berkata : Kamu tertalak, tertalak, tertalak. Kemudian suami berkata : Maksud aku adalah untuk taukid (penekanan saja), maka ucapan suami diterima. Sebab ucapan yang diulang itu berfungsi sebagai taukid (penekanan saja) sebagaimana sabda nabi shallallahu 'alaihi wasallam Maka nikahnya batal, batal, batal. Adapun jika suami bermaksud untuk mentalak (pada setiap ucapannya), maka terjadi talak tiga. Sebab dari dua kalimat itu tidak ada kalimat lain yang menunjukkan perubahan. Sedangkan jika suami berkata : Kamu tertalak, dan tertalak, dan tertalak, lalu suami berkata : Maksud ucapan kedua adalah untuk taukid (penekanan), maka ucapan suami tidak diterima (yakni dianggap talak 2). Sebab ada perubahan diantara kalimat kedua dan kalimat pertama yakni ucapan *“dan”* yang tidak bisa dimaknai sebagai taukid (penekanan). Sedangkan ucapan “talak” yang ketiga maka ia sama dengan ucapan yang kedua. Oleh karena itu jika suami berkata : Maksud ucapan ketiga adalah untuk taukid (penekanan), apakah alasan itu diterima? Maka ada dua pendapat, dan pendapat pertama alasannya diterima. Ini adalah madzhab Syafi'i, karena si suami mengulangi kalimat talak seperti yang pertama, maka penafsirannya sebagai taukid (penekanan) itu diterima” (Al-Mughni : 7/145)


طلقتك سئل عن نيته، فإن نوى الإنشاء يقع الطلاق الآخر وإن نوى الإخبار لا يقع


“Jika suami berniat yang disertai kehendak (untuk talak), maka jatuh talaknya yang lain. Sedangkan jika sebatas niat ikhbar/memberi tau maka tidak jatuh talaknya yang lain” (Mughni Al-Muhtaj : 127)



لو قال له رجل طلقت امرأتك فقال نعم طلقت عليه في الحال لأن الجواب يرجع إلى السؤال فيصير كما لو قال طلقت ولهذا لو كان هذا جوابا عن دعوى لكان صريحا في الإقرار

(المهذب في فقه الإمام الشافعي ج ٣ ص ١٠)

Kesimpulannya, jawaban suami yang beberapa kali itu akan berkonsekuensi jatuhnya talak pada setiap jawaban yang dia ucapkan jika disertai niat insyaa. Sedangkan jika hanya sekedar untuk taukid/penekanan dan sekedar niat sekedar ikhbar/memberi tau saja, maka hanya jatuh talak satu.

Demikianlah, wallahu a'lam.

 Mujawwib

Ummi Nisa.Alfii
@⁨@MUHIBBIN FILLAH🥰⁩ 
@⁨Ahmad Suhaemi⁩


Mujawwib Dan Mushohheh:

✅Ustadz  Hosiyanto S.Pd.I
✅ Ustadz Ahmad Suhaemi
✅ustadz Aby Abd Hady.
✅Ustadzah Ai Maslaili Siti Aisyah
✅Ustadz Robit Subhan
✅Ustadz Abdul Muchtar Hakim S.H
✅ Ustadz SHOLEHUDDIN@47
✅ Ummi Hajjah Dinda Dzulaeha S.H
✅ Ustadz Muhibbin Fillah
✅ TGK  Ari Azhari
✅ Ustadz Muhammad Shohib Mirbath
✅ Ustadz Fahrud Cell
✅ Ukhty Resti(Bintang Kehidupan
    Dan Tim Admin Yang Lainnya.

Penulis dan Perumus Redaksi:

✅ Ustadz Muhibbin Fillah
✅ Ummi Dinda zulaeha S.H

Penasehat:

✅Habib Abdulloh As-Segaf

Keamanan Grup:

✅TQK Fauzi Maulana

Published from Blogger Prime Android App

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM MENIKAH KARENA KETIADAAN WALI

Niat Wudhu Istibahah Bagi Yang Tidak Daimul Hadast

 Hukum Dzihar Menyerupai Istri Dan Keponakan