Tujuh Pembagian Dan Perincian Wanita Mustahadloh Dan Penjelasannya

TANYA JAWAB FIQIH DAN AQIDAH 
Published from Blogger Prime Android App
Ibanah Wal Ifadhoh
Tujuh Pembagian Dan Perincian Wanita Mustahadloh Dan Penjelasannya

 Fart 2 

๐ผ๐‘๐‘Ž๐‘›๐‘Žโ„Ž ๐‘ค๐‘Ž๐‘™ ๐‘–๐‘“๐‘Ž๐‘‘โ„Ž๐‘œโ„Ž 
2. MUBTADI'AH GOIRU MUMAYYIZAH
 
Ada 2 macam perempuan yang dihukumi mubtadiah ghoiru mumayyizah. 

1. Seorang wanita yang melihat (mengeluarkan) darah dengan satu sifat seperti ia melihat darah hitam saja / merah saja

2. Seorang wanita melihat (mengeluarkan) darah dengan banyak sifat akan tetapi wanita itu tidak memenuhi satu syarat dari beberapa syaratnya tamyiz (syarat mumayyizah yang ada 4)

HUKUM MUBTADIAH GHOIRU MUMAYYIZAH

Bagi mustahadloh ini yang dihukumi haid adalah sehari semalam pada awal bulan. Adapun yang dihukumi istihadloh adalah 29 hari 29 malam.

Adapun dalil dari hukum tersebut adalah sehari semalam di hukumi haid secara yakin. Sedangkan darah yang keluar setelahnya hukumnya diragukan maka darah tidak di hukumi haid kecuali dengan yakin.

Jadi, ketika dia melihat darah sedangkan dia mubtadi'ah (orang yang baru pertama kali keluar darah). Maka dia tidak melakukan sholat, dan apabila darahnya keluar melebihi 15 hari  sedangkan dia 'goiru mumayyizah' (tidak bisa membedakan darah atau bisa membedakan namun tidak memenuhi syarat mumayyizah) maka dia harus mandi dan melakukan sholat ketika darah nya itu keluar terus menerus dengan satu sifat atau berubah ke sifat yang lebih lemah. Apabila darahnya berubah ke sifat yang lebih kuat maka ia harus bersabar (tidak sholat terlebih dahulu) karena siapa tahu darahnya terputus kemudian dia bisa dihukumi mumayyizah.

Adapun contoh hukum tersebut yaitu :
Ketika Mubtadi'ah melihat darah merah 15 hari kemudian darah keluar terus menerus dengan sifat yang sama (merah misal) atau darahnya berubah sifatnya menjadi kuning atau keruh maka dia harus mandi dan melakukan sholat (pada hari ke 16).

Adapun ketika darahnya berubah menjadi hitam maka ia harus bersabar (tetap tidak sholat dll) karena siapa tahu darah (hitam)nya terputus sebelum melewati masa maksimal haid (15 hari 15 malam). Sehingga yang di hukumi darah haid itu darah hitam, adapun yang selainnya hitam dihukumi istihadloh.

Kemudian mubtadi'ah yang sudah di sebutkan tadi pada bulan yang kedua ia harus mandi dan sholat setelah sehari semalam karena dibulan pertama dia jelas-jelas dihukumi mustahadloh. 

Maka perkara yang di wajibkan pada bulan pertama di wajibkan juga di dalam bulan kedua (dan seterusnya jika darah masih terus keluar), kemudian apabila darahnya terputus pada hitungan bulan (kedua) ini sebelum 15 hari ,maka sudah jelas bahwa ia bukan mustahadloh pada bulan (kedua) ini melainkan semu a darah yang keluar dihukumi haid.


๐ผ๐‘๐‘Ž๐‘›๐‘Žโ„Ž ๐‘ค๐‘Ž๐‘™ ๐‘–๐‘“๐‘Ž๐‘‘โ„Ž๐‘œโ„Ž 
3. MU'TADAH MUMAYYIZAH 

Mu'tadah yaitu seseorang yang pernah haid dan suci dan mengetahui dengan pasti berapa hari haid dan sucinya.
Mumayyizah adalah  orang yang bisa membedakan darah kuat dan darah lemah dan memenuhi syaratnya tamyiz.

HUKUM MU'TADAH MUMAYYIZAH

Adapun hukumnya mu'tadah mumayyizah adalah DARAH KUAT di hukumi HAID dan DARAH LEMAH di hukumi ISTIHADLOH dan semua perkara yang berlaku pada mubtadi'ah mumayyizah juga berlaku pada mu'tadah mumayyizah.

Syarat bisa digunakannya hukum tamyiz pada mu'tadah mumayyizah adalah Apabila masa minimal suci tidak menyela-nyelai antara adatnya dan tamyiz. 

Jadi apabila minimal suci itu menyela-nyelai antara adat dan tamyiz, maka (adat yang ada dalam darah lemah dihukumi haid) dan darah kuat juga dihukumi haid.

Contoh: Ada seorang wanita yang mempunyai adat 5 hari di awal bulan,  kemudian wanita tersebut mengeluarkan 20 hari darah merah kemudian 5 hari darah hitam.

Adat 5 hari
Keluar Darah 20 hari merah 
Keluar Darah 5 hari hitam

Maka, 5 hari yang sesuai adat dihukumi HAID. 15 hari ISTIHADLOH. Dan 5 hari KD hitam dihukumi HAID yang kedua.

Contoh mu'tadah mumayyizah :

Ada seorang perempuan ia pernah haid dan Suci. Ia mempunyai adat 6 hari, kemudian ia melihat darah hitam 8 hari. kemudian 10 hari darah merah lalu darah berhenti.

Maka ia dihukumi istihadloh yang hukumnya di kembalikan pada salah satu mustahadloh yang ada 7.

Dalam masalah ini, ia dihukumi mu'tadah karena ia sudah pernah haid dan suci. Dan dia dihukumi mumayyizah karena sesungguhnya ia melihat bisa membedakan antara darah lemah dan kuat.
Dengan perincian 
darah kuat yang ia lihat adalah darah hitam. Sedangkan darah lemahnya adalah darah merah.  dan perempuan tersebut sudah menetapi syarat tamyiz yaitu 
1. Darah kuat tidak kurang dari 1 hari 1 malam
2. Darah kuat tidak lebih dari 15 hari.
3. Darah lemah keluar terus menerus

Adapun syarat ke 4 yang mewajibkan darah lemah tidak kurang dari 15 hari -namun ternyata pada kasus ini darah lemah kurang dari 15 hari- 
Maka syarat ke 4 tidak berlaku dalam kondisi ini sebab darah berhenti. Sedangkan syarat ke 4 berlaku ketika darah terus keluar (atau darah lemah diapit dua darah kuat).

Dalam masalah ini darah tidak terus keluar, maka wanita tersebut tetap dihukumi mumayyizah bukan dengan adatnya.

Jadi darah kuat yaitu 8 hari hitam di hukumi HAID dan yang lemah 10 hari merah di hukumi ISTIHADLOH.


 Referensi :  

Kitab Hasyiyah Bajuri hal 110 Juz 1

ุงู„ุตูˆุฑุฉ ุงู„ุซุงู†ูŠุฉ  ู‡ูŠ ุงู„ู…ุจุชุฏุฃุฉ ุฃูŠ ุฃูˆู„ ู…ุง ุงุจุชุฏุฃู‡ุง ุงู„ุฏู… ูƒู…ุง ุชู‚ุฏู… ุบูŠุฑ ุงู„ู…ู…ูŠุฒุฉ ูˆู‡ูŠ ุงู„ุชูŠ ุชุฑุงู‡ ุจุตูุฉ ูˆุงุญุฏุฉ ูˆู…ุซู„ู‡ุง ุงู„ู…ู…ูŠุฒุฉ ุงู„ุชูŠ ูู‚ุฏุช ุดุฑุทุง ู…ู† ุดุฑูˆุท ุงู„ุชู…ูŠูŠุฒ ูุญูŠุถู‡ุง ูŠูˆู… ูˆู„ูŠู„ุฉ ูˆุทู‡ุฑุง ุชุณุน ูˆุนุดุฑูˆู† ุฅู† ุนุฑูุช ูˆู‚ุช ุงุจุชุฏุงุก ุงู„ุฏู… ูˆุฅู„ุง ูู…ุชุญูŠุฑุฉ ูˆุณูŠุฃุชูŠ ุญูƒู…ู‡ุง.

 ุงู„ุตูˆุฑุฉ ุงู„ุซุงู„ุซุฉ: ู‡ูŠ ุงู„ู…ุนุชุงุฏุฉ ูˆู‡ูŠ ุงู„ุชูŠ ุณุจู‚ ู„ู‡ุง ุญูŠุถ ูˆุทู‡ุฑ ุงู„ู…ู…ูŠุฒุฉ، ูˆู‡ูŠ ุงู„ุชูŠ ุชุฑู‰ ู‚ูˆูŠุง ูˆุถุนูŠูุง ูƒู…ุง ุชู‚ุฏู…، ููŠุญูƒู… ู„ู‡ุง ุจุชู…ูŠูŠุฒ ู„ุง ุนุงุฏุฉ ู…ุฎุงู„ูุฉ ู„ู‡ ุฅู† ู„ู… ูŠุชุฎู„ู„ ุจูŠู†ู‡ู…ุง ุฃู‚ู„ ุงู„ุทู‡ุฑ ูู„ูˆ ูƒุงู†ุช ุนุงุฏุชู‡ุง ุฎู…ุณุฉ ู…ู† ุฃูˆู„ ุงู„ุดู‡ุฑ ูˆุจู‚ูŠุชู‡ ุทู‡ุฑ ูู„ู…ุง ู†ุฒู„ ุนู„ูŠู‡ุง ุงู„ุฏู… ูˆุงุณุชู…ุฑ ุฑุฃุช ุนุดุฑุฉ ุฃุณูˆุฏ ู…ู† ุฃูˆู„ ุงู„ุดู‡ุฑ ูˆุจู‚ูŠุชู‡ ุฃุญู…ุฑ ูƒุงู† ุญูŠุถู‡ุง ุงู„ุนุดุฑุฉ ู„ุง ุงู„ุฎู…ุณุฉ ูู‚ุท، ู„ุฃู† ุงู„ุชู…ูŠูŠุฒ ุฃู‚ูˆู‰ ู…ู† ุงู„ุนุงุฏุฉ ู„ุฃู†ู‡ ุนู„ุงู…ุฉ ููŠ ุงู„ุฏู… ูˆู‡ูŠ ุนู„ุงู…ุฉ ููŠ ุตุงุญุจุชู‡ ูู„ูˆ ูƒุงู†ุช ุงู„ุนุงุฏุฉ ุบูŠุฑ ู…ุฎุงู„ูุฉ ู„ู„ุชู…ูŠูŠุฒ ูƒู…ุง ู„ูˆ ูƒุงู†ุช ุนุงุฏุชู‡ุง ุฎู…ุณุฉ ุฃูŠุงู… ู…ู† ุฃูˆู„ ุงู„ุดู‡ุฑ ูุฌุงุก ุงู„ุชู…ูŠูŠุฒ، ูƒุฐู„ูƒ ุญูƒู… ู„ู‡ุง ุจู‡ู…ุง ู…ุนุง، ูˆู„ูˆ ุชุฎู„ู„ ุจูŠู†ู‡ู…ุง ุฃู‚ู„ ุทู‡ุฑ ูƒุฃู† ุฑุฃุช ุจุนุฏ ุฎู…ุณุชู‡ุง ุนุดุฑูŠู† ุถุนูŠูุง، ุซู… ุฎู…ุณุฉ ู‚ูˆูŠุง ุซู… ุถุนูŠูุง ูู‚ุฏุฑ ุงู„ุนุงุฏุฉ ุญูŠุถ ู„ู„ุนุงุฏุฉ ูˆู‚ุฏุฑ ุงู„ุชู…ูŠูŠุฒ ุญูŠุถ ุขุฎุฑ ู„ู„ุชู…ูŠูŠุฒ.


ูˆุงู„ู„ู‡ ุณุจุญุงู†ู‡ ูˆุชุนุงู„ู‰ ุงุนู„ู… ุจุงู„ุตูˆุงุจ

Oleh :
Ustadzah Aisyah
Ummi Hajjah Dinda zulaeha S.H
Published from Blogger Prime Android App

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Niat Wudhu Istibahah Bagi Yang Tidak Daimul Hadast

 Hukum Dzihar Menyerupai Istri Dan Keponakan

Hukum Masjid Di jadikan Mas kawin Atau Mahar