Hukum Keputihan tanda suci

TANYA JAWAB FIQIH DAN AQIDAH

Published from Blogger Prime Android App
Hukum Keputihan tanda suci 

PERTANYAAN NYA 

Pena : saudara Yadi

Assalamu'alaikum
Maaf mau tanya

Klau haidh nya udh slesai suka ada yg kya darah tpi putih apakah itu darah haidh

➡️ JAWABAN NYA:


Salah satu ciri suci dari haid adalah ketika di cek pakai kapas ke farji bagian dalam ada cairan putih, atau bening atau kering .

Jika sebelum nya haid ,lalu setelah beberapa hari di cek di CD bersih, maka pastikan dulu dengan benar, dengan mengecek ke farji menggunakan kapas atau sejenis nya yg berwarna putih . Kalau ada cairan putih , itu adalah tanda suci , maka harus mandi wajib dan sholat. 

Sebagaimana dalam sebuah hadis ,bahwa para perempuan di zaman nabi mengirimkan kain berisi kapas yang ada cairan kuning nya kepada Siti Aisyah , lalu Siti Aisyah berkata , jangan lah terburu buru mandi wajib sebelum kalian melihat kapas berwarna putih 

Jadi jelas ya kalau sudah ada cairan putih itu bukan haid tapi itu justru tanda suci.

Lalu cairan putih ini apa ? Najis atau tidak ? Membatalkan wudhu atau tidak ? 


Cairan putih ini dalam fiqih di sebut rutubatul farji ( bebasahan farji ) atau kita biasa menyebut nya keputihan . Hukum dari rutubatul farji ini ikhtilaf para ulama , kalau di kitab Al ibanah menukil pendapat nya imam Romli, 

Bahwa rutubatul farji terbagi 2 
1. Bila berasal dari farji luar hukum nya suci dan tidak membatalkan wudhu , di qiyaskan dengan keringat . Ciri nya keputihan nya bening dan encer , 

2. Bila berasal dari farji dalam, hukum nya najis dan membatalkan wudhu , di qiyaskan dengan madzi. 
Ciri nya : keputihan nya putih dan kental

Referensi


خاتِمِةٌ فِي حُكْمِ رُطُوبَةِ الفَرْجِ

مما يَنزِلُ مِن الفرج وليس دما ما يُسمى برطوبة الفرج وهي : ماءٌ أَبْيَضُ مُتَرَدِّد بين المذي والعَرَقِ، ويُتَسَاءَلُ عنها : هل طاهرة أم نَجسة؟، وهل خروجها يَنقُضُ الوُضُوءَ أم لا؟. وخُلاصَةُ حُكْمِها : أَنها إِن خَرَجَتْ مِن الظَّاهِرِ فَلَيْسَتْ بنَجِسة، ولا تَنْقُضُ الوُضُوءَ، وإِنْ خَرَجَتْ مِن البَاطِنِ نَقَضَتِ الوُضُوءَ، وهي نَجِسةٌ، وإِن شُكٍّ فيها هل هي مِن الظَّاهِرِ أو مــن الباطن فلا نَقْضَ ولا نَجاسة، والظَّاهِرُ هو : الَّذِي يَجِبُ غَسْلُه في الغُسْلِ والاِسْتِنْجَاءِ، والباطِنُ بخِلافِهِ).

والله سبحانه وتعالى اعلم بالصواب

Oleh :
Ustadzah  Ai maslaili Siti Aisyah
Ummi Dunda Zulaeha S.H 

==========
Published from Blogger Prime Android App

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM MENIKAH KARENA KETIADAAN WALI

Niat Wudhu Istibahah Bagi Yang Tidak Daimul Hadast

 Hukum Dzihar Menyerupai Istri Dan Keponakan