๐๐„๐Œ๐๐€๐‡๐€๐’๐€๐ ๐”๐’๐‡๐”๐‹ ๐…๐ˆ๐๐ˆ๐‡ Kitab Al-Waraqat Fi Ushulil Fiqih karya imam Al-Haromain rahimahullah 

 ๐๐„๐Œ๐๐€๐‡๐€๐’๐€๐ ๐”๐’๐‡๐”๐‹ ๐…๐ˆ๐๐ˆ๐‡

...
 Ahmad Fahmi Mubaro

 Kitab Al-Waraqat Fi Ushulil Fiqih karya imam Al-Haromain rahimahullah 

↪️ Lanjutan


PASAL TERKAIT QIYAS (ANALOGI)

ูˆุฃู…ุง ุงู„ู‚ูŠุงุณ ูู‡ูˆ ุฑุฏ ุงู„ูุฑุน ุฅู„ู‰ ุงู„ุฃุตู„ ุจุนู„ุฉ ุชุฌู…ุนู‡ู…ุง ููŠ ุงู„ุญูƒู… . ูˆู‡ูˆ ูŠู†ู‚ุณู… ุฅู„ู‰ ุซู„ุงุซุฉ ุฃู‚ุณุงู…: ุฅู„ู‰ ู‚ูŠุงุณ ุนู„ุฉ، ูˆู‚ูŠุงุณ ุฏู„ุงู„ุฉ، ูˆู‚ูŠุงุณ ุดุจู‡ . ูู‚ูŠุงุณ ุงู„ุนู„ุฉ ู…ุง ูƒุงู†ุช ุงู„ุนู„ุฉ ููŠู‡ ู…ูˆุฌุจุฉ ุงู„ุญูƒู… . ูˆู‚ูŠุงุณ ุงู„ุฏู„ุงู„ุฉ ู‡ูˆ ุงู„ุงุณุชุฏู„ุงู„ ุจุฃุญุฏ ุงู„ู†ุธุฑูŠู† ุนู„ู‰ ุงู„ุขุฎุฑ، ูˆู‡ูˆ ุฃู† ุชูƒูˆู† ุงู„ุนู„ุฉ ุฏุงู„ุฉ ุนู„ู‰ ุงู„ุญูƒู… ูˆู„ุง ุชูƒูˆู† ู…ูˆุฌุจุฉ ู„ู„ุญูƒู… . ูˆู‚ูŠุงุณ ุงู„ุดุจู‡ ู‡ูˆ ุงู„ูุฑุน ุงู„ู…ุชุฑุฏุฏ ุจูŠู† ุฃุตู„ูŠู†، ููŠู„ุญู‚ ุจุฃูƒุซุฑู‡ู…ุง ุดุจู‡ุงً . ูˆู…ู† ุดุฑุท ุงู„ูุฑุน ุฃู† ูŠูƒูˆู† ู…ู†ุงุณุจุงً ู„ู„ุฃุตู„، ูˆู…ู† ุดุฑุท ุงู„ุฃุตู„ ุฃู† ูŠูƒูˆู† ุซุงุจุชุงً ุจุฏู„ูŠู„ ู…ุชูู‚ ุนู„ูŠู‡ ุจูŠู† ุงู„ุฎุตู…ูŠู† . ูˆู…ู† ุดุฑุท ุงู„ุนู„ุฉ ุฃู† ุชุทุฑุฏ ููŠ ู…ุนู„ูˆู„ุงุชู‡ุง، ูู„ุง ุชู†ุชู‚ุถ ู„ูุธุงً ูˆู„ุง ู…ุนู†ู‰ . ูˆู…ู† ุดุฑุท ุงู„ุญูƒู… ุฃู† ูŠูƒูˆู† ู…ุซู„ ุงู„ุนู„ุฉ ููŠ ุงู„ู†ููŠ ูˆุงู„ุฅุซุจุงุช . ูˆุงู„ุนู„ุฉ ู‡ูŠ ุงู„ุฌุงู„ุจุฉ، ูˆุงู„ุญูƒู… ู‡ูˆ ุงู„ู…ุฌู„ูˆุจ ู„ู„ุนู„ุฉ


“Adapun qiyas, adalah mengembalikan cabang kepada asalnya karena suatu illat (yakni alasan atau sebab) yang mengumpulkan keduanya dalam suatu hukum. Dan qiyas itu terbagi menjadi tiga bagian yakni qiyas illat, qiyas dalalah, dan qiyas syibh”
 
“Qiyas illat adalah qiyas yang didalamnya terdapat illat, dan illat tersebut menetapkan sebuah hukum. Sedangkan qiyas dalalah adalah (qiyas untuk) mengambil salah satu (dari) dua pandangan sebagai penunjuk. Qiyas dalalah itu keberadaan iillatnya sebagai indikator sebuah hukum, bukan sebagai penetap hukum. Adapun qiyas syibh adalah qiyas yang cabangnya terdapat keserupaan antara dua asal, kemudian disamakan pada asal yang memiliki lebih banyak persamaannya”

“Salah satu syarat cabang adalah terdapat keselarasan pada asal, dan salah satu syarat asal adalah tertetapkan dengan dalil yang disepakati oleh dua pihak yang berbeda pendapat, (yakni pendapat-pendapat ulama). Kemudian salah satu syarat illat adalah harus berlaku pada seluruh ma'lul, (yakni masalah-masalah yang terdapat illatnya tersebut). Oleh karena itu illat tidak boleh rusak secara lafadz maupun maknanya. Adapun termasuk syarat hukum adalah menyamai illat dalam ada dan tidaknya, illat adalah sesuatu yang menarik atau mendatangkan terkait adanya hukum, sedangkan hukum adalah sesuatu yang ditarik atau didatangkan keberadaannya oleh illat”

๐Ÿ“• (Al-Waraqat Fi Ushulil Fiqih : 9-10)

๐Ÿ”„ Bersambung...

═══════••★【﷽】★••═══════

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM MENIKAH KARENA KETIADAAN WALI

Niat Wudhu Istibahah Bagi Yang Tidak Daimul Hadast

 Hukum Dzihar Menyerupai Istri Dan Keponakan