Hukum Tinta Yg Menepel Di Kulit

TANWIRUL QULUB
Published from Blogger Prime Android App
@⁨~08.12⁩ 

Soal:

Hukum Tinta Yg Menepel Di Kulit

assalamu'alaikum
izin bertanya...tadi waktu saya selesai sholat dan ingin mengaji, saya menemukan sebuah tetesan hitam...seingat saya sebelum saya sholat saya tidak melalukan apapun (seperti meng cat) tapi saya hanya menulis menggunakan bulpen..lalu waktu coba saya hapus juga, agak sulit

mohon penjelasannya, sholat saya sah atau tidak? atau mungkin di ulang?


Jawab:

Sah wudhu'nya 

seseorang yang di anggota wudhu'nya terdapat bekas sisa tinta dan tak perlu menghilangkannya,  Tinta bisa menghalangi air wudhu, kecuali jika hanya tinggal bekas maka tidak menghalangi. Yang dimaksud atsar (bekas tinta) itu tinggal warnanya saja, jadi jika digosok-gosok sudah tidak menghasilkan sesuatu darinya, atau sesuatu terkelupas darinya, misal kita ambil air jernih satu ember, masukkan tangan, gosoklah tangan yang kena tinta, jika air masih terkena (ternodai) oleh warnanya tinta, maka itu masih ada 'ain tinta, jika air tetap jernih maka itu hanya bekas tinta maka tidak menghalangi air wudhu. Wallohu a'lam.
 
Referensi :

فتح المعين بشرح قرة العين
 
ورابعها: أن لا يكون على العضو حائل بين الماء والمغسول كنورة وشمع ودهن جامد وعين حبر وحناء بخلاف دهن جار أي مائع وإن لم يثبت الماء عليه وأثر حبر وحناء.


Dan yang ke empat syarat wudhu : Tidak ada dianggota wudlu suatu yang menghalangi antara air dengan yang dibasuh. Seperti gamping, lilin, minyak padat, 'ain tinta dan pacar. Berbeda dengan minyak cair (yakni tidak jadi penghalang), walaupun air tidak bisa diam di atas minyak, juga bekas tinta dan bekas pacar.


إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين ١/٤٦

(قوله: بخلاف دهن جار) أي بخلاف ما إذا كان على العضو دهن جار فإنه لا يعد حائلا فيصح الوضوء معه، وإن لم يثبت الماء على العضو لأن ثبوت الماء ليس بشرط. (قوله: وأثر حبر وحناء) أي وبخلاف أثر حبر وحناء فإنه لا يضر. والمراد بالأثر مجرد اللون بحيث لا يتحصل بالحت مثلا منه شئ.


المجموع شرح المهذب ١/٣٨٧

إذا كان على بعض أعضائه شمع أو عجين أو حناء وأشباه ذلك فمنع وصول الماء إلى شيئ من العضو لم تصح طهارته سواء أ كثر ذلك أم قل ولو بقي على اليد و غيرها أثر الحناء و لونه دون عينه أو أثر دهن مائع بحيث يمس الماء بشرة العضو و يجري 
عليها لكن لا يثبت صحت طهارته.



والله سبحانه وتعالى اعلم بالصواب

TIM

MUSYAWIRIN:

Ustadz Hosiyanto Ilyas Al azhari S.Pd.I

Ustad Ahmad Fahmi Mubarok

Penulis/Penerbit:

Umi Hajjah D.Zulaeha


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Niat Wudhu Istibahah Bagi Yang Tidak Daimul Hadast

 Hukum Dzihar Menyerupai Istri Dan Keponakan

Hukum Masjid Di jadikan Mas kawin Atau Mahar