Apakah Ijtihad Seorang Mujtahid  Pasti Benar

TANYA JAWAB FIQIH DAN AQIDAH

Published from Blogger Prime Android App

Apakah Ijtihad Seorang Mujtahid  Pasti Benar

๐Ÿง• Penanya: Rika

Assalamu'alaikum...

Mau nanya, apakah pendapat imam Mujtahidin itu semuanya pasti bnr atau ada yg kemungkinan keliru dri segi pendapat yg lain?

Mohon jawabannya dan sertakan referensinya ustaz/tazah๐Ÿ™๐Ÿ™

➡️ Jawaban :

Wa'alaikumsalam warohmatulloh wabarokatuh.

Ijtihad para ulama mujtahid kalau dalam masalah furu'iyyah itu pasti benar, mangkanya 4 madzhab itu benar semua dalam pandangan orang-orang yang taklid. Mangkanya bagi orang yang taklid tidak boleh menganggap kalau imam Syafi'i itu benar sementara imam Malik salah, tapi yang harusnya dia yakini adalah antara imam Syafi'i dan imam Malik itu dua-duanya adalah benar. Jadi, kalau dalam masalah fiqih semua ulama yang berijtihad itu dianggap benar.

Referensi:

ูˆู…ู†ู‡ู… ู…ู† ู‚ุงู„: ูƒู„ ู…ุฌุชู‡ุฏ ููŠ ุงู„ูุฑูˆุน ู…ุตูŠุจ، ูˆู„ุง ูŠุฌูˆุฒ ุฃู† ูŠู‚ุงู„ ูƒู„ ู…ุฌุชู‡ุฏ ููŠ ุงู„ุฃุตูˆู„ ุงู„ูƒู„ุงู…ูŠุฉ ู…ุตูŠุจ، ู„ุฃู† ุฐู„ูƒ ูŠุคุฏูŠ ุฅู„ู‰ ุชุตูˆูŠุจ ุฃู‡ู„ ุงู„ุถู„ุงู„ุฉ ู…ู† ุงู„ู†ุตุงุฑู‰ ูˆุงู„ู…ุฌูˆุณ ูˆุงู„ูƒูุงุฑ ูˆุงู„ู…ู„ุญุฏูŠู†. ูˆุฏู„ูŠู„ ู…ู† ู‚ุงู„ ู„ูŠุณ ูƒู„ ู…ุฌุชู‡ุฏ ููŠ ุงู„ูุฑูˆุน ู…ุตูŠุจุง ู‚ูˆู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุขู„ู‡ ูˆุณู„ู…: ู…ู† ุงุฌุชู‡ุฏ ูˆุฃุตุงุจ ูู„ู‡ ุฃุฌุฑุงู†، ูˆู…ู† ุงุฌุชู‡ุฏ ูˆุฃุฎุทุฃ ูู„ู‡ ุฃุฌุฑ ูˆุงุญุฏ. ูˆุฌู‡ ุงู„ุฏู„ูŠู„ ุฃู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุขู„ู‡ ูˆุณู„ู… ุฎุทุฃ ุงู„ู…ุฌุชู‡ุฏ ูˆุตูˆุจู‡ ุฃุฎุฑู‰

“Diantara ulama ada yang menyatakan : Semua mujtahid dalam masalah hukum cabang itu pasti benar, tapi tidak diperbolehkan untuk mengatakan bahwa semua mujtahid dalam masalah ushul kalam (yakni pokok akidah) pasti benar. Karena hal tersebut akan memberikan (statement serta) pembeneran pada orang-orang yang sesat seperti orang-orang nasrani, majusi, orang-orang kafir dan ateis. Adapun dalil yang dipakai oleh para ulama bahwa tidak semua mujtahid yang berijtihad dalam masalah hukum cabang itu pasti benar adalah berdasarkan sabda nabi shallallahu 'alaihi wasallam : Barang siapa yang berijtihad kemudian benar ijtihadnya, maka dia akan mendapatkan dua pahala. Dan barang siapa yang berijtihad kemudian ijtihadnya salah, maka dia akan mendapatkan satu pahala. Titik penekanan dalil tersebut adalah bahwasanya nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam satu kondisi memberikan penilaian salahya mujtahid, namun memberikan predikat benar pada kondisi yang lain” (Syarah Al-Waraqat Fi Ushul Fiqih : 16/11)

Kemudian, ulama mujtahid dianggap benar dalam pandangan orang-orang yang taklid/orang awam adalah karena pendapat ulama mujtahid itu ibarat dalil syar'i (Al-Qur'an dan sunnah) yang dinisbatkan kepada ulama mujtahid. Jadi kesimpulannya, kalau ulama mujtahid berdalil langsung dengan Al-Qur'an dan sunnah serta berijtihad langsung. Sedangkan kita sebagai orang awam atau orang yang taklid berdalil dengan cara mengikuti ulama mujtahid untuk memahami Al-Qur'an dan sunnah.

Al-Imam Asy-Syathibi rahimahullah mengatakan :


ูุชุงูˆูŠ ุงู„ู…ุฌุชู‡ุฏูŠู† ุจุงู„ู†ุณุจุฉ ุฅู„ู‰ ุงู„ุนูˆุงู… ูƒุงู„ุฃุฏู„ุฉ ุงู„ุดุฑุนูŠุฉ ุจุงู„ู†ุณุจุฉ ุฅู„ู‰ ุงู„ู…ุฌุชู‡ุฏูŠู†، ูˆุงู„ุฏู„ูŠู„ ุนู„ูŠู‡ ุฃู† ูˆุฌูˆุฏ ุงู„ุฃุฏู„ุฉ ุจุงู„ู†ุณุจุฉ ุฅู„ู‰ ุงู„ู…ู‚ู„ุฏูŠู† ูˆุนุฏู…ู‡ุง ุณูˆุงุก ุฅุฐ ูƒุงู†ูˆุง ู„ุง ูŠุณุชููŠุฏูˆู† ู…ู†ู‡ุง ุดูŠุฆุง، ูู„ูŠุณ ุงู„ู†ุธุฑ ููŠ ุงู„ุฃุฏู„ุฉ ูˆุงู„ุงุณุชู†ุจุงุท ู…ู† ุดุฃู†ู‡ู… ูˆู„ุง ูŠุฌูˆุฒ ุฐู„ูƒ ู„ู‡ู… ุฃู„ุจุชุฉ، ูˆู‚ุฏ ู‚ุงู„ ุชุนุงู„ู‰ ูุงุณุฃู„ูˆุง ุฃู‡ู„ ุงู„ุฐูƒุฑ ุฅู† ูƒู†ุชู… ู„ุง ุชุนู„ู…ูˆู†


“Fatwa-fatwa para mujtahid yang dinisbatkan kepada orang awam (yakni orang yang taklid) itu ibarat dalil syar'i yang dinisbatkan kepada seorang mujtahid. Sebab ada dan tidak adanya dalil jika dinisbatkan kepada seorang yang taklid (atau awam) itu sama saja, mereka sama sekali tidak dapat mengambil faedah dari dalil tersebut. Karena untuk menganalisa dan mengambil kesimpulan hukum dari sebuah dalil bukanlah tugas mereka, bahkan hal itu tidak boleh mereka lakukan sama sekali. Allah ta'ala berfirman: Maka bertanyalah kepada seorang ahli ilmu jika kalian tidak mengetahui” (Al-Muwafaqot : 5/335)

Demikianlah, wallahu a'lam.

Mujawwib:

Ummi Hajjah Dinda Zulaeha.S.H


Mujawwib Dan Mushohheh:

✅Ustadz  Hosiyanto S.Pd.I
✅ Ustadz Ahmad Suhaemi
✅ustadz Aby Abd Hady.
✅Ustadzah Ai Maslaili Siti Aisyah
✅Ustadz Robit Subhan
✅Ustadz Abdul Muchtar Hakim S.H
✅ Ustadz SHOLEHUDDIN@47
✅ Ummi Hajjah Dinda Dzulaeha S.H
✅ Ustadz Muhibbin Fillah
✅ TGK  Ari Azhari
✅ Ustadz Muhammad Shohib Mirbath
✅ Ustadz Fahrud Cell
✅ Ukhty Resti(Bintang Kehidupan
    Dan Tim Admin Yang Lainnya.

Penulis dan Perumus Redaksi:

✅ Ustadz Muhibbin Fillah
✅ Ummi Dinda zulaeha S.H

Penasehat:

✅Habib Abdulloh As-Segaf

Keamanan Grup:

✅TQK Fauzi Maulana


Published from Blogger Prime Android App

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM MENIKAH KARENA KETIADAAN WALI

Niat Wudhu Istibahah Bagi Yang Tidak Daimul Hadast

 Hukum Dzihar Menyerupai Istri Dan Keponakan